Salah satu pasar farmasi yang berkembang adalah pasar obat herbal. Sebagai salah
satu industri farmasi yang memproduksi obat herbal, PT XYZ Farma harus
senantiasa dapat menjawab peluang pasar yang ada. Keunggulan bersaing
merupakan hal yang utama untuk perusahaan di pasar yang kompetitif. Keunggulan
kompetitif perusahaan dapat diukur dengan menggunakan indikator: harga,
kualitas, keandalan pengiriman, inovasi produk, dan waktu pemasaran. Terkait
dengan faktor harga, perlu diperhatikan adanya harga pokok produksi (HPP) yang
dipengaruhi oleh biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead industri.
Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan dan mengevaluasi strategi untuk
menurunkan HPP produk sirup obat batuk herbal A yang diproduksi di PT XYZ
Farma. Strategi yang dilakukan antara lain menurunkan biaya tenaga kerja
langsung, biaya overhead, dan biaya bahan baku. Upaya menurunkan biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead dilakukan melalui perbesaran bets dan
penggunaan mesin produksi dengan kapasitas yang lebih besar. Penerapan strategi
tersebut menurunkan biaya tenaga kerja langsung per botol sebesar Rp 1.391,08
(turun 86,58%) sedangkan biaya overhead per botol sebesar Rp 3,298,19 (turun
69,31%). Total penurunan HPP per botol setelah penerapan strategi adalah sebesar
Rp 4.616,07 (turun 40,51%).
Untuk menurunkan biaya bahan baku dilakukan penerapan simulasi strategi
reformulasi produk farmasi sediaan cair (produk sirup obat batuk herbal). Dengan
upaya tersebut, terjadi penurunan biaya bahan baku langsung sebesar Rp 1.067,66
(turun 33,01%). Total penurunan HPP per botol dengan reformulasi, menurunkan
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead berdampak pada penurunan HPP
tertinggi per botol sebesar Rp 5.445,14 (turun 47,79%).