ABSTRAK Gina Rahayu Wardiani
PUBLIC Dewi Supryati COVER Gina Rahayu Wardiani
PUBLIC Dewi Supryati
BAB 1 Gina Rahayu Wardiani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Gina Rahayu Wardiani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Gina Rahayu Wardiani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Gina Rahayu Wardiani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Gina Rahayu Wardiani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Gina Rahayu Wardiani
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Gina Rahayu Wardiani
PUBLIC Dewi Supryati
Berdasarkan amanat Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 mengenai jaminan
produk halal, bahwa seluruh produk yang beredar dipasaran termasuk barang yang
digunakan atau dimanfaatkan oleh masyarakat harus halal, salah satunya yakni
produk tekstil dan pakaian. Saat ini belum banyak produk tekstil dan pakaian yang
sudah bersertifikasi halal. Padahal produk tekstil dan pakaian memiliki potensi
besar untuk mengembangkan bisnisnya dalam mendukung penguatan rantai nilai di
industri halal. Halal traceability atau ketertelusuran halal merupakan salah satu
syarat halal yang harus dipenuhi dalam pembuatan produk halal, hal ini tercantum
dalam Jaminan Produk Halal (JPH) HAS 23000. Halal traceability juga merupakan
salah satu faktor penting dalam menjaga integritas halal.
Terdapat berbagai macam metode yang digunakan dalam mengembangkan sistem
halal traceability. Salah satunya yakni metode IDEF0. Metode IDEF0 dapat
digunakan dalam menentukan rencana dalam menangkap informasi ketertelusuran
yang diperlukan oleh internal. Selain itu, konstruksi notasi pada IDEF0 yang
sederhana yakni terdiri dari input, control, output, mechanism (ICOM) menjadi
kekuatan utama sebagai alat komunikasi yang mudah dipahami oleh semua orang.
Maka dari itu, penelitian ini mengembangkan model sistem halal traceability
berdasarkan aktivitas kritis yang dapat merubah status halal produk dengan metode
IDEF0 untuk produk kerudung motif jahit tepi di Industri Kecil dan Menengah
(IKM) pakaian Muslim wanita. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat enam
aktivitas kritis yang mempengaruhi status halal produk selama proses produksi
yakni, aktivitas pembelian bahan, aktivitas penerimaan dan penyimpanan bahan,
aktivitas pasokan ke produksi, aktivitas produksi, aktivitas penyimpanan produk
jadi, dan aktivitas transportasi keluar.