Penerapan sumur horizontal telah terbukti dapat meningkakan produksi minyak dan gas bumi. Selanjutnya, stimulasi
dengan cars pengasaman matriks untuk memperbaiki kapasitas produksi akibat kerusakan formasi juga telah banyak
dilakukan dan telah menunjukkan keberhasilan. Namun demikian, tidak sedikit kasus dimana peningkatan produksi
sumur horizontal dengan cara stimulasi tidak layak dilakukan secara ekonomis. Tulisan ini mempelajari sekaligus
mengidentifikasi faktor-faktor baik faktor reservoir, sumur, maupun ekonomi (keadaan pasar) yang berpengaruh pada
nilai keekonomian pengasaman sumur horizontal. Indikator ekonomi yang digunakan pada tulisan ini adalah Maximum
Cost Ratio (MCR). MCR adalah suatu parameter untuk menentukan keekonomian penerapan sumur horizontal dengan
cars membandingkan biaya pemboran sumur horizontal dengan biaya pemboran sumur vertical. Analisis sensitivitas
secara detail disajikan untuk mempelajari kinerja pengasaman terhadap beberapa variabel kritis.