digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Agnes Giovanni Marsius
PUBLIC yana mulyana

Hingga saat ini agen tabir surya anorganik terbatas pada penggunaan TiO2 dan ZnO dalam bentuk bulk maupun nanopartikel. Namun diketahui bahwa nanopartikel TiO2 dan ZnO berpotensi menyebabkan efek negatif bagi kesehatan. Nanopartikel CeO2 (nanoceria) diajukan sebagai alternatif agen tabir surya fisik dengan sifat katalitiknya yang lebih rendah serta aktivitasnya dalam mengabsorpsi UV. Sintesis nanoceria dengan penambahan dopant Ca dan Zn dilakukan dengan metode green synthesis menggunakan ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera) yang diperoleh dari hasil maserasi. Penapisan fitokimia menyatakan ekstrak mengandung flavonoid, tanin, alkaloid, fenolik, dan steroid/triterpenoid. Karakterisasi nanoceria dilakukan dengan XRD, TEM, FTIR, PSA, dan spektrofotometri UV-Vis yang menunjukkan bahwa terjadi perubahan ukuran kristal dan peningkatan band gap energy dengan penambahan doping. Nanoemulsi VCO (virgin coconut oil) dibuat dengan mengoptimasi kandungan minyak, PEG-40 HCO, dan PEG-400 sebagai surfaktan dan kosurfaktan. Dilakukan karakterisasi dan uji transmitansi, ketahanan pengenceran, sentrifugasi, dan siklus beku-cair sehingga dipilih F3 sebagai formula terbaik. Pengujian Rancimat serta perhitungan nilai SPF menyatakan penambahan dopant Ca dan Zn dapat menurunkan aktivitas katalitik nanoceria serta meningkatkan absorpsi UV. Nilai SPF juga meningkat dengan digunakannya nanoemulsi VCO dibandingkan dengan emulsi konvensional. Pada penelitian diperoleh nilai SPF Cadoped Ce dan Zn-doped Ce dalam basis krim nanoemulsi sebesar 18,62 dan 17,17 (proteksi medium). Dengan demikian, nanoceria dapat diusulkan sebagai alternatif agen tabir surya fisik.