digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Randu Putra Arifiant
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Randu Putra Arifiant
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Randu Putra Arifiant
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Randu Putra Arifiant
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Randu Putra Arifiant
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Randu Putra Arifiant
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar bagi industri otomotif. Menurut OICA (Organization Internationale des Constructeurs d'Automobiles). Industri otomotif di Indonesia memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi bangsa dengan memberikan kontribusi sebesar 10,16 persen terhadap PDB ( Produk Domestik Bruto) baik untuk otomotof roda dua dan otomotif roda empat. Honda adalah pemimpin pasar dengan market share 77,40% pada 2021. Persaingan ketat terutama di segmen AT/Scooter > 150 cc yang berkompetisi langsung antara Honda PCX 160 dengan Yamaha Nmax 155. Hampir seluruh produk PT Astra Honda Motor dengan merek Honda merupakan market leader di industri roda dua, kecuali Honda PCX 160. Penelitian ini menggunakan analisis internal dan eksternal untuk merumuskan strategi pemasaran Honda PCX 160 yang mampu berdampak pada performa penjualan. Hasil dari situasi internal dan eksternal tersebut kemudian dirangkum melalui Matriks SWOT, yang kemudian dianalisis kembali dan dirumuskan menjadi Matriks TOWS, lalu disambungkan dengan hasil anasisis 7P’s baruan pemasaran dan segmentasi, target, dan posisi merek Honda PCX 160. Berdasarkan hasil penelitian,dari aspek 7Ps baruan pemasaran, dua hal yang utama Honda PCX 160 harus memperbaiki fitur produk di berbagai sisi dan juga membuat terobosan berupa hybrid dan EV teknologi dengan harga terjangkau dikelasnya, serta menambahkan fitur connectivity dan fitur kenyamanan yang kalah dibandingkan dengan kompetitor. Dari sisi place, perlu adanya transformasi data supply & demand sehingga meningkatkan akurasi ketersediaan dan distribusi barang.. Lalu untuk STP, perlu adanya pembaruan dalam hal target yang lebih unisex, fokus kepada citra elegan dan premium, lalu perbaikan kampanya “Matic Besar” yang lebih menargetkan citra desain & ukuran motor bukan berdasarkan kubikasi mesin motor.