digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800



COVER Nadia Tiffanny Devi Salsabila
EMBARGO  2025-03-06 

BAB1 Nadia Tiffanny Devi Salsabila
EMBARGO  2025-03-06 

BAB2 Nadia Tiffanny Devi Salsabila
EMBARGO  2025-03-06 

BAB3 Nadia Tiffanny Devi Salsabila
EMBARGO  2025-03-06 

BAB4 Nadia Tiffanny Devi Salsabila
EMBARGO  2025-03-06 

BAB5 Nadia Tiffanny Devi Salsabila
EMBARGO  2025-03-06 

Konsumsi kafein berlebih dapat menimbulkan efek samping yang buruk bagi kesehatan. Untuk itu, konsumsi kafein setiap harinya harus berada di bawah batas maksimum, yaitu 400 mg per hari. Berbagai metode telah dikembangkan untuk menentukan kadar kafein, salah satunya adalah metode voltammetri yang memiliki metode yang sederhana serta biaya yang murah. Elektroda kerja yang digunakan dapat dimodifikasi untuk memberikan pengukuran yang lebih baik. Nanopartikel titanium(IV) oksida dapat digunakan sebagai modifikator elektroda pasta karbon (EPK) karena harganya murah, memiliki sifat elektrokatalitik, serta dapat meningkatkan sensitivitas dari elektroda kerja. Elektroda pasta karbon dimodifikasi menggunakan nanopartikel titanium(IV) oksida pada penelitian ini untuk analisis kadar kafein secara voltammetri guna meningkatkan sensitivitas EPK. Hasil sintesis nanopartikel titanium(IV) oksida masih menghasilkan material dengan ukuran 220,4 ± 3,90 nm. Namun, EPK termodifikasi nanopartikel titanium(IV) oksida (EPK-TNPs) hasil sintesis terbukti dapat meningkatkan sinyal arus oksidasi larutan standar kafein 1 mM dari yang semula bernilai 14,1 ± 0,6 ?A menjadi 20,2 ± 1,0 ?A. Analisis dilakukan menggunakan dengan teknik square wave voltammetry (SWV) pada rentang 1,0 – 1,8 V, laju pindai 125 mV.s-1, larutan H2SO4 0,1 M sebagai larutan elektrolit, serta komposisi nanopartikel titanium(IV) oksida dalam EPK termodifikasi adalah 3% (w/w). EPK-TNPs hasil sintesis memiliki repitabilitas dan reprodusibilitas yang cukup baik. Selain itu, EPK termodifikasi tersebut juga memiliki daerah linier pada rentang 30-100 ?A dan 100-500 ?A dengan limit deteksi 12,01 ?M. EPK termodifikasi juga digunakan untuk pengukuran kadar kafein pada sampel minuman dan menunjukkan presentasi perolehan kembali sebesar 107,62±1,01 %.