digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TS PP NOVTHALIA 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2007 TS PP NOVTHALIA 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP NOVTHALIA 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP NOVTHALIA 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP NOVTHALIA 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP NOVTHALIA 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP NOVTHALIA 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Abstrak : Bank Mandiri sebagai Holding Company dari 4 Bank bergabung memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian di Indonesia. Sebagai bagian dari industri perbankan Indonesia, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk berperan sebagai lembaga intermediaries yang menghimpun kelebihan dana (excessive fund) dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. Namun apabila dilihat dari Diagram Perubahan Rasio Non Performing Loan (NPL). Bank Mandiri mengalami peningkatan yang signifikan dalam NPL. Kondisi tersebut tentunya akan mempengaruhi kinerja Bank Mandiri, bahkan apabila hal tersebut erus berlanjut akan mempengaruhi reputasi Bank Mandiri. Penentuan Internal Risk Rating System (IRRS) atau sistem penilaian kredit mempertimbangkan berbagai aspek, sehingga hal tersebut menjadi acuan pengembangan portfolio guideline sebagai alternatif solusi dalam memitigasi risiko kredit dalam implementasi manajemen risiko. Dalam thesis ini penulis akan mengajukan suatu portfolio guideline sebagai early warning signal dalam proses manajemen risiko. Portfolio guideline ini mencakup tiga indikator yaitu leading, coincidence dan indicator lagging. Dimana ketiga indikator tersebut dianalisis dengan 6 parameter yaitu RAROC (Risk Adjusted Return on Capital), Rating Operasional perusaaan, Saham, Analisis Industri, GDP, Past Performance yang mewakili kondisi internal dan eksternal perusahaan. Enam parameter tersebut diklasifikasikan berdasarkan hurdle rate masing-masing yang ditentukan berdasarkan pertimbangan kondisi internal dan eksternal secara subjektif maupun objektif. Dalam penelitian ini diperoleh tiga zona, yaitu hijau (portofolio yang memiliki parameter-parameter dalam kondisi performance yang baik), kuning (portofolio yang memiliki parameter-parameter dalam kodisi performance yang cukup), dan merah (portofolio yang memiliki parameter-parameter dalam kodisi performance yang buruk). Zona tersebut dapa digunakan sebagai acuan dalam proses analisa kredit selanjutnya.