Pengukuran topografi kawasan tambang menggunakan alat Terrestrial Laser Scanner
(TLS) memiliki beberapa kelemahan, yaitu terdapat isu keamanan karena harus
mendirikan alat secara langsung di area objek pengamatan dan juga membutuhkan
waktu yang lama. Dengan semakin berkembangnya teknologi fotogrametri Unmaned
Aerial Vehicle (UAV), diharapkan menjadi alternatif pengukuran topografi di kawasan
tambang, yang mampu menutupi kelemahan TLS. Tugas akhir ini bertujuan
mendapatkan hasil akurasi pengukuran fotogrametri UAV dan evaluasi hasil
implementasi pengukuran topografi kawasan tambang dengan metode fotogrametri
UAV sebagai masukan untuk pembuatan instruksi kerja pengukuran topografi di
kawasan tambang dengan menggunakan fotogrametri UAV. Penelitian dilakukan di
lokasi tambang PT. Berau Coal pada area disposal dengan luas area sekitar 30 hektare.
Akuisisi data diawali dengan pengukuran Ground Control Point (GCP), dilanjutkan
akuisisi pengukuran fotogrametri UAV dan TLS di waktu yang sama, setelah itu
dilakukan pengolahan data fotogrametri UAV dengan berbagai skema konfigurasi
GCP dan TLS menjadi Digital Terrain Model (DTM), lalu dilakukan analisis dengan
menganggap DTM TLS sebagai data yang dianggap benar. Berdasarkan hasil analisis,
akurasi vertikal fotogrametri UAV dengan berbagai konfigurasi GCP, termasuk
konfigurasi 4 GCP yang hanya di boundary atau batas perimeter area penelitian, masih
masuk pada toleransi peta skala 1:1000, yaitu di bawah 10 cm. Lalu hasil analisis
selisih persen volume rata-rata yang terbentuk dari volume fotogrametri berbagai
konfigurasi GCP dengan volume TLS yaitu 0.142%, hal ini masih masuk toleransi dari
dokumen American Society for Testing and Materials (ASTM), yaitu sebesar 2%.
Diharapkan instruksi kerja yang dihasilkan, berdasarkan hasil evaluasi penelitian ini
dapat diterapkan untuk pengukuran topografi kawasan tambang dengan menggunakan
fotogrametri UAV.