Situs Gua Pawon dan gua-gua di sekitarnya termasuk ke dalam kawasan cagar budaya
purbakala yang dilindungi pemerintah. Situs ini terdiri dari beberapa gua diantaranya
adalah Gua Pawon dan Gua Barong. Batuan gamping yang tersingkap di gua ini
memiliki sifat yang rapuh serta coretan gua yang tergambar di batuan menjadi faktor
yang perlu dipertahankan dalam rangka konservasi tersebut. Mengingat hal tersebut,
perlu dilakukan pendokumentasian terhadap kondisi gua ini, salah satunya dengan
memanfaatkan teknologi Terestrial Laser Scanner (TLS) karena mampu merekam
objek dengan teliti. TLS saat ini terbagi menjadi dua tipe yaitu statis dan dinamis
(handheld), oleh karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan perbandingan hasil
perekaman dari masing-masing tipe TLS serta setelah perbandingan setelah kedua tipe
TLS diintegrasikan. Selain itu, akan dilakukan identifikasi coretan gua menggunakan
data nilai intensitas TLS tipe statis.
Proses integrasi antara TLS tipe statis dan dinamis (handheld) dilakukan
menggunakan teknik registrasi cloud-to-cloud dengan metode Natural Point Features.
Pengolahan data nilai intensitas dari TLS statis dilakukan dengan metode rasterisasi
point cloud yang kemudian data raster tersebut dilakukan kalibrasi untuk nilai
intensitasnya. Dari hasil komparasi kedua tipe TLS dapat ditentukan bahwa metode
terbaik untuk perekaman fitur gua adalah hasil integrasi keduanya, terutama pada
integrasi menggunakan TLS statis merek Leica dan TLS dinamis (handheld) merek
Stonex akibat nilai kesalahan registrasi rata-ratanya paling kecil yaitu 0,011 meter.
Sedangkan nilai intensitas pada TLS statis terbukti efektif untuk mengekspos coretan
gua yang mulai pudar, utamanya pada TLS statis merek Leica karena coretan yang
dihasilkan terlihat lebih baik secara visual dibandingkan TLS statis merek Trimble.