digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP NIKE MELINDA 1-BAB1.pdf

File tidak tersedia

2007 TA PP NIKE MELINDA 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP NIKE MELINDA 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP NIKE MELINDA 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP NIKE MELINDA 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP NIKE MELINDA 1-BAB6.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP NIKE MELINDA 1-BAB7.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP NIKE MELINDA 1-BAB8.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP NIKE MELINDA 1-COVER.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP NIKE MELINDA 1-PUSTAKAa.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP NIKE MELINDA 1-PUSTAKAb.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP NIKE MELINDA 1-PUSTAKAc.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP NIKE MELINDA 1-PUSTAKAd.pdf
File tidak tersedia

ABSTRAK: Dalam rencana pengembangan wilayah Metropolitan Bandung, Kota Cimahi memiliki fungsi sebagai daerah pemukiman dan industri, yang sekaligus diidentifikasikan sebagai kawasan yang tumbuh pesat. Perkembangan Kota Cimahi yang pesat telah meningkatkan penggunaan lahan dan mengurangi daerah resapan. Total areanya yang belum terbangun sebesar 32,76persen. Curah hujan rata-rata di Kota Cimahi mencapai 2000 mm/tahun dan hasil perhitungan debit limpasan air hujan dengan Metode Modifikasi Rasional menunjukkan angka yang tinggi, yaitu 20.287.820 m3/tahun. Sistem drainase eksisting tidak lagi mampu menampung debit limpasan yang besar sehingga setiap tahun Kota Cimahi mengalami banjir. Langkah yang dapat diambil untuk mengatasi banjir di Kota Cimahi adalah penerapan sistem drainase berwawasan lingkungan. Daerah Aliran Sungai Cimahi di Kota Cimahi dipilih sebagai wilayah perencanaan drainase berwawasan lingkungan ini. Prioritas utama kegiatan adalah pengelolaan limpasan permukaan dengan cara mengembangkan fasilitas penampungan air hujan, yaitu sumur resapan dan kolam retensi. Nilai koefisien permeabilitas tanah di Kota Cimahi yang cukup besar (1,67x10-3 cm/detik) menjadi faktor pendukung penerapan sumur resapan. Potensi sumur resapan yang dapat dibangun sebanyak 28.922 buah. Sumur resapan akan diterapkan hampir di seluruh wilayah perencanaan kecuali Kelurahan Cibeber dan Kelurahan Leuwigajah yang tidak memenuhi persyaratan kemiringan lereng. Kolam retensi yang direncanakan berjumlah empat buah dengan kapasitas debit total sebesar 10,34 m3/detik. Penerapan sumur resapan dan kolam retensi ini mampu meresapkan air sebesar 11.876.650,48 m3/tahun.