digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2022 DS KEZIA CLARISSA LANGI 1.pdf ]
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Pakaian merupakan suatu sistem penanda identitas dan budaya. Sebagai masyarakat yang berbudaya, pakaian digunakan sebagai sarana komunikasi manusia dengan kebudayaannya. Studi mengenai pakaian dapat memberikan wawasan tentang evolusi peradaban. Pakaian memberikan bukti penting untuk membantu kita memahami apa yang terjadi di masa lalu dan bagaimana hal ini memengaruhi masa kini. Secara psikologis, memakai pakaian dapat memicu konsep abstrak terkait makna simbolis, sehingga meminjamkan identitas secara temporer bagi pemakainya. Ini membuka peluang baru dalam mentransformasikan pakaian tradisional menjadi sebuah Fashion kontemporer. Kekayaan struktur, material, motif, warna, dan aksesori pada pakaian tradisional yang memiliki nilai, makna, dan warisan budaya yang luhur dapat menjadi bahan inspirasi Fashion Indonesia untuk memberikan identitas Nusantara pada masyarakat Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan research-based design. Tahapan penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu tahap identifikasi, translasi, dan implementasi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode etnografi dan kajian literatur. Penelitian ini menggunakan studi lapangan pertama pada tanggal 22 sampai 24 Agustus 2019 di Kota Gunungsitoli dan Desa Bawomataluo. Pandemi Covid-19 yang hadir sejak Maret 2020 di Indonesia mengakibatkan data primer diambil melalui email dan wawancara video daring. Data sekunder memanfaatkan data literatur dari jurnal, buku, disertasi, prosiding, dan arsip daring Museum. Identifikasi makna artefak dilakukan melalui semiotika Fashion oleh Roland Barthes dan identifikasi bentuk dilakukan melalui teori estetika morfologi oleh Thomas Munro; tahap translasi dilakukan melalui tahapan design brief, inspirasi, translasi elemen desain tradisional menjadi desain Fashion kontemporer, yakni elemen desain struktur, material, warna, dan aksesori, pengembangan karya desain, presentasi desain pada pasar melalui diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion) dan survei, dan revisi desain berdasarkan masukan pasar. Metode Penciptaan Fashion Nusantara, yang merupakan temuan penelitian, serta implementasi dari penelitian ini diterjemahkan melalui serangkaian koleksi Fashion kontemporer. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan yaitu: (1) Penelitian ini mengategorikan dan memberi karakteristik jenis berbusana yang umum dikenakan ii di Indonesia, yaitu: busana sehari-hari (nyaman), adat (ritual), pernikahan (royalti), tarian (cerita), dan seragam (institusional). Proses transformasi pakaian tradisional menjadi pakaian modern telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia khususnya dalam bentuk busana pernikahan tradisional serta koleksi Fashion kontemporer dengan inspirasi kain dan motif tradisional. (2) Nilai dari busana tradisional Indonesia didapatkan melalui riset elemen desain struktur, material, motif, warna, dan aksesori yang simpulkan dengan kata sifat untuk mendeskripsikan suatu identitas. Penelitian ini mengungkap nilai busana perang Nias, yakni ‘ekspresi diri,’ ‘dapat beradaptasi,’ ‘ganas,’ dan ‘hierarkis,’ (3) Nilai-nilai yang diekstrak dari busana tradisional dapat dipindahkan pada koleksi Fashion kontemporer. Penelitian ini mengembangkan sebuah koleksi Fashion kontemporer yang terinspirasi dari nilai dan struktur busana perang Nias sebagai identitas dan karakteristik busana baru yang diterjemahkan melalui TARUNG, sebuah koleksi Fashion kontemporer dengan sepuluh look. (4) Proses pengembangan koleksi TARUNG menjadi sebuah konfirmasi keefektifan Pedoman Perancangan Fashion Nusantara sebagai sebuah pedoman dalam merancang koleksi Fashion kontemporer yang terinspirasi dari busana tradisional Nusantara.