digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hendry Bunadi
PUBLIC Alice Diniarti

COVER - Hendry Bunadi.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Hendry Bunadi.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Hendry Bunadi.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Hendry Bunadi.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Hendry Bunadi.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Hendry Bunadi.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VI - Hendry Bunadi.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Hendry Bunadi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Pasar otomasi Indonesia diperkirakan akan tumbuh karena permintaan akan peralatan otomasi. Salah satu peralatan otomasi yang banyak digunakan adalah PLC. PLC merupakan perangkat untuk mengontrol proses industri. Umumnya, PLC diprogram dengan bahasa diagram ladder. Karena PLC dan diagram ladder merupakan aspek penting pada industri dan otomasi, kedua aspek ini diajarkan kepada mahasiswa Teknik Mesin ITB dalam praktikum mata kuliah Mekatronika. Namun, terdapat kendala dalam praktikum tersebut, yaitu adanya risiko kerusakan PLC akibat kesalahan instalasi atau pengoperasian oleh mahasiswa yang tergolong pemula. Tugas sarjana ini menawarkan solusi berbentuk produk PLC berbasis Arduino yang mudah dan murah untuk diproduksi massal. Tugas sarjana diawali dengan perancangan perangkat keras dan lunak PLC. Perancangan perangkat keras meliputi perancangan sistem isolasi optik untuk Arduino, sedangkan perancangan perangkat lunak berfokus pada penyusunan dan pengolahan diagram ladder serta pengunggahan logika diagram ladder ke Arduino. Setelah perancangan dilakukan, PLC dibuat, kemudian diuji dengan menggunakan beberapa jenis sensor dan aktuator, termasuk aktuator pneumatik. Berdasarkan hasil pengujian, PLC dapat menjalankan fungsinya, seperti logika Boolean, internal relay, set coil, reset coil, komparasi, operasi matematika, timer on, timer off, timer on retentive, counter up, dan counter down. Namun, terdapat beberapa kekurangan dari PLC yang dibuat, antara lain sistem sumber daya PLC yang tidak praktis, kapasitas arus output lebih kecil dibandingkan PLC pada umumnya, analog input yang belum terisolasi optik, serta terdapat ketidaktelitian pada timer.