digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Pradipta Ramadhan
PUBLIC yana mulyana

Rekayasa jaringan merupakan alternatif dalam penanganan kerusakan tulang dengan cara induksi jaringan untuk regenerasi secara alami. Regenerasi dari tulang dan kerusakan kartilago tersebut dapat dipercepat dengan pemberian sediaan yang langsung pada tujuan yang ditarnbahkan faktor-faktor pertumbuhan yang dibutuhkan dalam pembawa yang biodegradable. Pernbawa merupakan matriks ekstraseluler temporer yang berfungsi sebagai pengganti jaringan yang rusak yang disebut scaffold. Material scaffold yang digunakan ialah kitosan yang bersifat biodegradabel dan biokompatibel serta osteokonduktif. Namun kitosan memiliki kelemahan yaitu kekuatan mekaniknya yang rendah sehingga dibutuhkan penambahan keramik hidroksiapatit untuk meningkatkan kekuatan mekaniknya. Pada penelitian ini dibuat formula matriks yang berisi protein model dan melakukan karakterisasi serta evaluasinya. Matriks membawa faktor pertumbuhan yaitu protein, maka dilakukan proses dispersi padat dan liofilisasi protein untuk menjaga kestabilannya. Dispersi padat protein dibuat dengan penambahan polietilen glikol (PEG) 20.000 untuk meningkatkan kelarutan protein dalarn fase minyak. Fase minyak yang digunakan adalah virgin coconut oil (VCO) dengan penambahan Tween 80 sebagai surfaktan dan PEG 400 sebagai ko-surfaktan. Protein BSA dipilih sebagai model protein sebagai ganti faktor pertumbuhan untuk regenerasi tulang. Fase minyak kemudian dicampurkan pada fase air yaitu larutan kitosan yang diharapkan mengikat fase minyak di dalamnya menjadi sistem emulsi minyak dalam air. Selain itu, ditambahkan juga dispersi padat nanohidroksiapatit yang distabilkan oleh natrium karboksimetil selulosa (CMC-Na) ke dalarn fase air. Campuran kemudian dibentuk menjadi mikrosfer dengan cara ekstruksi ke dalam larutan natrium tripolifosfat (STPP) 5% b/v. Mikrosfer yang terbentuk kemudian diamati morfologi, distribusi ukuran, dan efisiensi penjeratan protein. Mikrosfer dicetak dengan cetakan untuk mendapatkan matriks 3 dimensi yang ditentukan densitas, porositas, pelepasan protein, dan kekuatan mekaniknya. Efisiensi penjeratan protein dengan dispersi padat protein dengan PEG 20.000 sebanyak 1:1 menghasilkan penjeratan sebesar 98,99 + 0,087 %. Ukuran mikrosfer berada pada rentang 800-1.000 um. Serta konsentrasi total pelepasan dari scaffold sebesar 75,444 ± 0,421 pg/mL atau 22,825 ± 0,127 % dari protein yang terkandung claim pengujian selama empat minggu. Kekuatan matriks yang didapat adalah 0,32 MPa. Formula scaffold yang paling baik ialah dengan liofilisasi BSA:PEG 20.000 sebesar 1:1 karena efisensi penjeratannya mencapai 98,99 ± 0,087 % dan pelepasan selama empat minggu sebesar 22,825 + 0,127 %.