COVER Nia Desiana
PUBLIC Kartika 2021 TS PP NIA DESIANA 1-CHAPTER I.pdf)u
PUBLIC Kartika 2021 TS PP NIA DESIANA 1-CHAPTER II.pdf?
PUBLIC Kartika 2021 TS PP NIA DESIANA 1-CHAPTER III.pdf
]
PUBLIC Kartika 2021 TS PP NIA DESIANA 1-CHAPTER IV.pdf?
PUBLIC Kartika 2021 TS PP NIA DESIANA 1-CHAPTER V.pdf)u
PUBLIC Kartika 2021 TS PP NIA DESIANA 1-REFERENCE.pdf)u
PUBLIC Kartika
Indonesia menyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 1,672 Mt CO2-
eq./tahun, yang disebabkan oleh sektor pertanian sebesar 5%. Pemerintah
mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi 26% emisi pada tahun 2020. Namun,
pendekatan lingkungan di Indonesia masih terbatas pada mitigasi dan adaptasi
selama beberapa dekade, sementara penilaian lingkungan berdasarkan pendekatan
siklus hidup baru dilakukan dalam beberapa tahun terakhir ini. Saat ini, kelestarian
lingkungan menjadi masalah penting bagi konsumen. Begitu pula para petani mulai
menyadari bahwa perhatian yang lebih besar terhadap masalah lingkungan akan
mengarah pada sumber daya, penghematan energi, dan menghasilkan manfaat
ekonomi. Oleh karena itu, studi Life Cycle Assessment (LCA) sangatlah penting
berdasarkan pengelolaan limbah oleh para pemangku kepentingan, di mana nilai
ekonomi dapat dibuat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
keberlanjutan sistem di sistem industri kelapa di Indonesia menggunakan
pendekatan LCA dan pemangku kepentingan. Melalui estimasi ini, tahap yang
paling berkontribusi untuk menimbulkan beban lingkungan diidentifikasi dan
skenario alternatif untuk mengurangi beban lingkungan menggunakan prinsip
empat R telah diusulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kembali
limbah, mengganti energi, mengurangi bahan kimia, dan daur ulang kemasan
berkontribusi pada penurunan beban lingkungan di kelapa masing-masing sebesar
98%, 72%, 67%, dan 40%. Akhirnya, prediksi skenario mana yang lebih disukai
konsumen untuk meningkatkan keberlanjutan produksi kelapa dievaluasi.