digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Saat ini pasar modal sedang berkembang sangat pesat tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia, dan menjadi salah satu pilihan investasi yang sangat menarik bagi penanam modal. Banyak teori yang berkembang di kalangan akademis dan juga penanam modal berdasarkan studi empiris dan juga pengalaman di dunia pasar modal. Teori yang paling menonjol saat ini adalah teori Fama dan French (1992). Mereka mengubah banyak paradigma pola pikir kalangan akademis yang sebelumnya yakin bahwa teori Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang ditemukan oleh Sharpe, Lintner, dan Black (SLB) telah mampu menjelaskan hubungan searah antara resiko dan keuntungan. FF menemukan suatu model yang mempertimbangkan karakteristik saham yang sebelumnya tidak dipertimbangkan oleh model dari SLB, yaitu ukuran perusahaan (size) dan ratio antara nilai nominal dan nilai pasar (book-to-market equity). Paper ini menguji hubungan antara keuntungan saham yang diharapkan, faktor-faktorpasar keseluruhan, dan ukuran perusahaan saja, tidak termasuk ratio nilai nominal dannilai pasar dari saham, di Indonesia mulai dari Desember 2003 sampai May 2007.Model regresi yang digunakan di paper ini sesuai dengan model FF. Paper ini jugameneliti tentang Januari efek, dengan cara memisahkan antara data bulan Januaridengan selain Januari untuk membuktikan bahwa model Fama dan French bukanlahanomali. Motivasi penulisan paper ini didasari dari fakta kurangnya penelitian dan bukti-bukti ilmiah yang tersedia tentang pasar modal di Indonesia. Paper ini bertujuan untuk menyediakan pengertian yang lebih mendalam kepada para penanam modal dan peneliti, terutama di Indonesia, tentang teknik pemilihan asset. Setidaknya, penelitian ini telah menghasilkan penjelasan yang beralasan tentang perbedaan tingkat keuntungan, yang bertentangan dengan teori lama SLB yang sudah diyakini oleh banyak penanam modal dan peneliti.