UKM X merupakan salah satu tempat produksi makanan dan minuman kemasan
berbahan dasar nanas di Kabupaten Subang. Terdapat delapan jenis varian produk
yang dibuat oleh UKM X, yaitu wajit, dodol, keripik, kerupuk, cokelat, sirop, sari
buah, dan manisan nanas. Meski skala produksi di UKM X cukup besar, tetapi
keterbatasan mesin yang tersedia, mengakibatkan belum optimalnya produktivitas
dan tingginya risiko ergonomis di tempat kerja. Oleh karena itu, pengembangan
mesin yang dapat menunjang aktivitas produksi di UKM X menjadi sangat
dibutuhkan.
Sebelum menentukan pengalokasian aktivitas produksi yang akan diotomatisasi,
terlebih dahulu dilakukan evaluasi sistem produksi secara keseluruhan dengan
menggunakan Hierarchical Task Analysis (HTA). Tujuan akhir yang ingin didapat
dari analisis HTA yaitu penentuan task yang paling berisiko dalam sistem produksi.
Penilaian tingkat risiko dilakukan dengan menggunakan lima kriteria performansi,
yaitu pemborosan, efisiensi, kualitas, aspek ergonomi, dan aspek keselamatan kerja.
Setelah didapatkan satu aktivitas yang memiliki tingkat risiko paling tinggi,
dilakukan observasi teknologi yang selama ini masih digunakan berserta
penggunanya di UKM X. Berdasarkan hasil pengamatan, kemudian dilakukan
identifikasi kebutuhan konsumen dengan menggunakan metode Ulrich dan
Eppinger untuk dapat mengakomodasi kebutuhan konsumen yang kemudian
diterjemahkan ke dalam spesifikasi produk. Dengan mempertimbangkan batasan
teknis, waktu, dan biaya, dibuat desain prototipe mesin beserta berbagai
fungsionalitasnya. Desain yang sudah jadi lalu direalisasikan dalam bentuk
prototipe untuk dapat diujicobakan secara internal (alpha testing) dan eksternal
(beta testing) dengan pengguna. Uji coba pengguna dilakukan dengan
menggunakan metode retrospective probing.