digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Ethan Barnaby Wirantono Goeij
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Ethan Barnaby Wirantono Goeij
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ethan Barnaby Wirantono Goeij
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ethan Barnaby Wirantono Goeij
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ethan Barnaby Wirantono Goeij
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Ethan Barnaby Wirantono Goeij
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ethan Barnaby Wirantono Goeij
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang besar, namun kenyataannya prestasi Indonesia dalam dunia olahraga masih relatif tertinggal dan perlu untuk ditingkatkan. Ketertinggalan ini dapat diatasi dengan cara meningkatkan fasilitas alat pendukung dalam kegiatan pembinaan atlet. Salah satu alat pendukung yang dibutuhkan adalah alat ukur waktu yang teliti dan dapat diandalkan. Saat ini di ITB telah dikembangkan alat ukur waktu bernama timing gate, alat ukur digital yang memanfaatkan sensor fotoelektrik, dengan harga yang terjangkau untuk memenuhi kebutuhan lokal. Akan tetapi, alat tersebut masih memerlukan penelitian lanjutan untuk meningkatkan keandalan dan akurasi hasil pengukuran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keandalan dan akurasi hasil pengukuran timing gate. Penelitian difokuskan pada aspek sensor dan konfigurasi pengukuran. Penelitian ini dimulai dari tahap pemilihan sensor dan perangkat pendukungnya yang terjangkau namun tetap andal dan cocok untuk kebutuhan olahraga. Tahap selanjutnya adalah menyusun dan mengimplementasikan perangkat lunak untuk sensor, sehingga sensor dapat mengukur waktu tempuh batang tubuh atlet. Setelah itu, dilakukan tahap pembuatan sistem komunikasi nirkabel dari beberapa sensor, agar semua sensor terhubung ke pusat pengumpulan data. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, purwarupa lebih andal bila dibandingkan dengan purwarupa pada penelitian sebelumnya dari 16% menjadi 90%, karena purwarupa ini lebih tahan terhadap gangguan cahaya matahari. Selain itu, purwarupa ini telah dilengkapi juga dengan algoritma untuk menolak gangguan (noise). Purwarupa ini dapat digunakan untuk uji lari lurus dengan panjang lintasan 40 meter. Akan tetapi tingkat akurasinya masih dipengaruhi oleh kekuatan sinyal komunikasi nirkabel. Semakin kuat sinyalnya semakin akurat hasilnya.