Mobile Point of Sales (MPOS) adalah salah satu jenis aplikasi yang digunakan
untuk mengelola transaksi penjualan. Salah satu MPOS buatan Indonesia adalah
Bonum. Bonum difokuskan dipasarkan sebagai MPOS yang mudah dan fleksibel
untuk digunakan, dengan target user UMKM berpendidikan rendah. Bonum dinilai
memiliki performa yang rendah dan akan dikembangkan lebih lanjut. Dari studi
pendahuluan yang dilakukan, didapatkan bahwa pengguna MPOS masih belum
mengetahui Bonum. Oleh karena itu, dapat diindikasikan bahwa Bonum memiliki
masalah terkait penerimaannya dalam masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang memengaruhi
penggunaan MPOS oleh UMKM berpendidikan rendah dan menyusun rancangan
usulan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi tersebut. Evaluasi menggunakan
pendekatan user acceptance dengan model TAM2 yang terdiri atas variabel
independen subjective norms, image, perceived usefulness, dan perceived ease of
use. Penelitian dilakukan melalui kuesioner yang melibatkan 181 responden.
Pengolahan data user acceptance dilakukan dengan regresi logistik biner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan
MPOS oleh UMKM berpendidikan rendah adalah subjective norms, perceived
usefulness, dan perceived ease of use. Usulan perbaikan untuk meningkatkan
penerimaan Bonum yang terkait dengan subjective norms adalah dengan
meningkatkan kampanye promosi, baik secara langsung atau melalui media sosial.
Sedangkan usulan untuk meningkatkan perceived usefulness adalah dengan
menambahkan fitur baru seperti: pencatatan transaksi secara offline, manajemen
outlet, manejemen pegawai, dan penambahan jenis pembayaran digital. Usulan
untuk meningkatkan ease of use adalah dengan merancang UI yang mendukung
untuk pengguna dengan literasi digital rendah dan melakukan usability testing.