digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Risty Uswatun Hasanah
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Terjadinya perubahan tata guna lahan akibat semakin tingginya pembangunan mengakibatkan secara tidak langsung kerusakan daerah resapan air. Penurunan luas daerah resapan air hujan menyebabkan sering terjadinya genangan air dalam waktu yang cukup lama serta ditambahnya dengan kondisi saluran drainase kota yang kurang baik. Kota Padang merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan kota yang cepat, sehingga perkembangan ini juga tidak luput dari perubahan fungsi lahan dan peningkatan jumlah kawasan terbangunnya. Lokasi perancangan berada di Kecamatan Koto Tangah, tepatnya berada di perbatasan antara kelurahan Dadok Tunggul Hitam dengan Kelurahan Air Pacah. Topografi pada kawasan ini relatif datar dengan kemiringan 2%, sehingga mengakibatkan air mengalir cenderung sangat lambat. Aspek perubahan tata guna lahan, topografi dan drainase sangat mempengaruhi timbulnya air limpasan Pada Kawasan Dadok Tunggul Hitam ini. Saat ini kondisi luasan genangan air hujan yang tertinggi itu berada di Kecamatan Koto Tangah. Peraturan pemerintah No. 26 tahun 2011 juga menetapkan perpindahan pusat pemerintahan Kota Padang berada di Kecamatan Koto Tangah. Oleh karna itu, walikota Padang mengambil keputusan untuk merancang waduk guna untuk mengantisipasi perluasan genangan air hijan di daerah kecamatan Koto Tangah ini. Hal ini didukung berdasarkan RTRW Kota Padang dan adanya usulan dari PSDA Provinsi Sumatera Barat terkait lokasi yang berpotensi untuk area kolam retensi. Metode yang digunakan dalam perancangan ini berdasarkan metode Lagro (2007) yang menerapkan pengumpulan data berdasarkan atribut fisik, atribut biologi, dan atribut budaya, yang nantinya akan dianalisis dan menghasilkan konsep dan kriteria design. Untuk pengelolaan air limpasan hujan dapat dilakukan berupa penggabungan perancangan ruang terbuka hijau dan ruang terbuka biru yang dapat menyerap dan menampung air limpasan sehingga air yang dialirkan ke Sungai Batang Sirah berkurang kuantitasnya dan memperbaiki kualitas air serta dapat juga sebagai alternatif dari penanggulangan genangan air hujan yang terjadi di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam dan Kelurahan Air Pacah ini. Prinsip pengelolaan air hujan ini mampu meningkatkan nilai ekologi di kota Padang terutama pada area yang sering terjadi banjir, sehingga diharapkan perancangan lanskap ruang terbuka yang berbasis pengelolaan limpasan air hujan ini dapat mengurangi kuantitas limpasan air hujan yang menggenangi Kecamatan Koto Tangah, terutama di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam dan Kelurahan Air Pacah, serta dapat menjadi contoh dalam merancang lingkungan yang bernilai ekologis, fungsional dan estetis di Kota Padang.