Sungai merupakan fenomena alam yang bersifat dinamik dan dapat memberikan
respons terhadap perubahan alami maupun rekayasa oleh manusia pada lingkungan
sungai. Respons berupa perubahan morfologi sungai akan berpengaruh terhadap
upaya pengendalian banjir dalam jangka panjang. Kota Pekalongan yang sebagian
besar wilayahnya termasuk dalam DAS Kupang mengalami banjir setiap tahun
terutama di Pekalongan Utara sekitar hilir Sungai Loji. Banjir mengakibatkan
kerugian ekonomi karena menggenangi kawasan pemukiman penduduk, jalan
utama dan prasarana umum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab
utama banjir di Sungai Loji dan kapan masing-masing faktor penyebab tersebut
dominan terjadi. Studi ini juga memberikan gambaran tentang prediksi perubahan
dasar sungai dalam kurun waktu 8 tahun. Dengan pemahaman tentang penyebab
utama banjir dan morfologi sungai diharapkan dapat dilakukan upaya lanjutan yang
lebih tepat untuk mengendalikan banjir.
Pemodelan banjir dilakukan menggunakan HEC-RAS dengan berbagai skenario
debit sebagai kondisi batas hulu dan elevasi muka air pada kondisi batas hilir. Data
material dasar sungai digunakan untuk pemodelan angkutan sedimen. Hasil
pemodelan diverifikasi dengan data lapangan. Berdasarkan hasil pemodelan, banjir
di Sungai Loji disebabkan oleh kombinasi hujan, pasang tinggi, run-up gelombang,
dan penurunan tanah. Kejadian banjir pada bulan Juni tahun 2020 dominan
disebabkan oleh run-up gelombang. Banjir akibat hujan ekstrem dominan terjadi
pada bulan Februari. Pada tahun 2018 hingga 2021 secara umum terjadi agradasi
akibat sedimentasi dengan maksimum ketebalan sedimen sebesar 1,43 m dari dasar
sungai, sedangkan di tikungan luar sungai terjadi degradasi dengan maksimum
kedalaman erosi -1,22 m dari dasar sungai. Pada jangka waktu simulasi 8 tahun
dengan adanya perubahan dasar sungai dan penurunan tanah sebesar 6 cm per tahun
terindikasi adanya pengurangan kapasitas sungai secara signifikan sehingga
diperlukan pemeliharaan sungai secara berkala untuk mendukung upaya
pengendalian banjir.