digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Prita Lutfitiana
PUBLIC Alice Diniarti

Sungai merupakan fenomena alam yang bersifat dinamik dan dapat memberikan respons terhadap perubahan alami maupun rekayasa oleh manusia pada lingkungan sungai. Respons berupa perubahan morfologi sungai akan berpengaruh terhadap upaya pengendalian banjir dalam jangka panjang. Kota Pekalongan yang sebagian besar wilayahnya termasuk dalam DAS Kupang mengalami banjir setiap tahun terutama di Pekalongan Utara sekitar hilir Sungai Loji. Banjir mengakibatkan kerugian ekonomi karena menggenangi kawasan pemukiman penduduk, jalan utama dan prasarana umum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab utama banjir di Sungai Loji dan kapan masing-masing faktor penyebab tersebut dominan terjadi. Studi ini juga memberikan gambaran tentang prediksi perubahan dasar sungai dalam kurun waktu 8 tahun. Dengan pemahaman tentang penyebab utama banjir dan morfologi sungai diharapkan dapat dilakukan upaya lanjutan yang lebih tepat untuk mengendalikan banjir. Pemodelan banjir dilakukan menggunakan HEC-RAS dengan berbagai skenario debit sebagai kondisi batas hulu dan elevasi muka air pada kondisi batas hilir. Data material dasar sungai digunakan untuk pemodelan angkutan sedimen. Hasil pemodelan diverifikasi dengan data lapangan. Berdasarkan hasil pemodelan, banjir di Sungai Loji disebabkan oleh kombinasi hujan, pasang tinggi, run-up gelombang, dan penurunan tanah. Kejadian banjir pada bulan Juni tahun 2020 dominan disebabkan oleh run-up gelombang. Banjir akibat hujan ekstrem dominan terjadi pada bulan Februari. Pada tahun 2018 hingga 2021 secara umum terjadi agradasi akibat sedimentasi dengan maksimum ketebalan sedimen sebesar 1,43 m dari dasar sungai, sedangkan di tikungan luar sungai terjadi degradasi dengan maksimum kedalaman erosi -1,22 m dari dasar sungai. Pada jangka waktu simulasi 8 tahun dengan adanya perubahan dasar sungai dan penurunan tanah sebesar 6 cm per tahun terindikasi adanya pengurangan kapasitas sungai secara signifikan sehingga diperlukan pemeliharaan sungai secara berkala untuk mendukung upaya pengendalian banjir.