digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yogi Anjarkusuma
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Yogi Anjarkusuma
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Yogi Anjarkusuma
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Yogi Anjarkusuma
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Yogi Anjarkusuma
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Yogi Anjarkusuma
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Yogi Anjarkusuma
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Yogi Anjarkusuma
PUBLIC Alice Diniarti

Bendungan disamping memiliki fungsi juga memiliki risiko keruntuhan. Salah satu Bendungan yang pernah mengalami keruntuhan tanggul dan mengakibatkan banyak korban adalah Bendungan Gintung. Bendungan Gintung sebelumnya bernama Situ Gintung mengalami keruntuhan / jebol pada tahun 2009. Terhitung tahun 2011 Situ Gintung berubah nama menjadi Bendungan Gintung. Bendungan ini dapat menjadi ancaman untuk daerah sekitarnya jika mengalami keruntuhan, karena lokasinya yang sangat dekat dengan pemukiman. Risiko keruntuhan telah disimulasikan menggunakan perangkat lunak HEC-RAS 5.0.7 dengan 3 model keruntuhan yaitu 1/3 tinggi, 2/3 tinggi dan keruntuhan total bendungan. Adapun debit dari setiap model tersebut dialirkan menggunakan debit banjir Q25, Q100, Q1000 dan QPMF. Berdasarkan hasil simulasi, indeks ancaman banjir oleh BNPB (berdasarkan ketinggian dan kecepatan banjir) model 1 masuk pada indeks ancaman sedang, untuk model 2 dan 3 masuk dalam indeks resiko banjir tinggi. Sedangkan klasifikasi durasi genangan banjir masuk pada klasifikasi tidak lama, untuk area pemukiman masuk dalam kondisi bahaya dan dari segi faktor kesehatan masuk kondisi siaga. Peta Genangan hasil simulasi ketiga model menunjukan terdapat 5 daerah (desa) terdampak akibat keruntuhan bendungan. Adapun daerah yang selalu terdampak di setiap skenario yaitu Cireundeu, Lebak Bulus, Rempoa, Pondok Pinang dan Bintaro. Desa Cirendeu Kecamatan Ciputat Timur mengalami ancaman kerusakan yang sangat besar karena jaraknya cukup dekat yaitu 487,1 m dari Bendungan Gintung. Berdasarkan analisis dari pemodelan HEC-RAS yang mengacu pada pedoman teknis penilaian risiko bendungan, diperoleh nilai risiko berdasarkan probabilitas dan daya rusak (P x I) untuk model 1 hingga model 3, secara berurutan adalah 5,25, 7,5 dan 7,5 sehingga Bendungan Gintung masuk ke dalam kriteria risiko bahaya/ancaman sedang. Nilai probabilitas keruntuhan Bendungan Gintung dari ancaman bahaya banjir adalah 3.1 x 10-7. Secara desain dan hasil plot pada grafik f-N, Bendungan Gintung masuk dalam risiko dapat diterima dari ancaman risiko bahaya banjir dengan tiga model keruntuhan tubuh bendungan yang sudah disimulasikan