digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2022 TS PP IWAN KURNIA 1.pdf iu
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Kunci dasar seorang muslim mampu membaca Al-Qur’an adalah dengan mengenali huruf hijaiyah terlebih dahulu sejak usia dini. Akan tetapi, melalui metode belajar klasikal yang umum digunakan, masih belum cukup memfasilitasi proses pembelajaran yang optimal. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai problematika pada anak seperti kurangnya atensi anak dalam belajar serta sering tertukarnya fonologi huruf hijaiyah. Oleh karena itu diperlukan suatu metode dan media lain sebagai alternatif yang dapat memfasilitasi proses belajar yang ringan dan menyenangkan salah satunya melalui animasi edutainment. Penelitian ini bertujuan untuk merancang animasi edutainment yang bisa meningkatkan kemampuan mengenali dan membaca huruf hijaiyah anak usia dini. Metode dalam perancangan ini menggunakan metode relevancy yang terdiri dari aspek konten, aspek model pembelajaran dan aspek media yang saling terhubung dan berkaitan. Ketiga aspek tersebut memuat pengenalan 29 huruf hijaiyah yang disampaikan melalui animasi 3D menggunakan metode bunyi (thariqah shautiyyah) lewat asosiasi huruf hijaiyah dengan karakterisasi binatang. Tahapan dalam perancangan ini melingkupi tahapan design thinking yang bersifat kualitatif deskriptif dimulai dari tahapan emphatize, define, ideate, prototyping, dan user testing. Proses pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, wawancara dan observasi. Temuan berdasarkan studi literatur dan animasi terdahulu didapatkan data bahwa maraknya lagu anak (nursery rhymes) yang melingkupi elemen 3R’s (rhymes, rhythm dan repetition) menjadi sebuah elemen yang harus masuk dalam perancangan media animasi edutainment sehingga materi dapat diterima dengan baik oleh anak. Proses penyampaian rhymes, rhythm dan repetition pada animasi ini dilakukan melalui serangkaian visual storytelling yang meliputi tiga elemen yaitu: elemen narasi, elemen visual dan elemen suara. Elemen narasi menggunakan gaya bercerita yang disampaikan oleh dialog karakter dengan karakter, dialog karakter dengan binatang serta penokohan. Elemen suara menggunakan musik latar, rhymes, rhythm dan repetition sebagai strategi untuk mengingat materi, sedangkan elemen visual melingkupi sinematografi, mise-en-scene dan penggayaan visual animasi 3D berjenis kartun.