Perpustakaan Digital ITB

Kawasan Kampung Arab Empang merupakan salah satu kawasan pusaka yang ada di Kota Bogor. Kawasan ini dikenal sebagai Kampung Arab karena Empang dipilih sebagai pusat tempat tinggal orang Arab pada periode kolonial Belanda. Kawasan Kampung Arab Empang memiliki aset-aset dan nilai sejarah yang berharga karena pembentukannya yang dimulai dari periode Kerajaan Sunda/Pakuan Pajajaran. Sementara itu, di dalam proses pelestariannya kawasan ini memiliki beberapa permasalahan seperti kekuatan identitas Kampung Arab yang perlahan pudar dan sebagian besar bentuk peninggalan sejarahnya berupa kebudayaan yang sulit untuk digambarkan ke dalam peta. Tujuan dari penelitian ini adalah tergambarkannya sebaran kesejarahan dan budaya, serta batas fisik kawasan Kampung Arab Empang di Kota Bogor dengan menggunakan pendekatan Historic Urban Landscape (HUL). Langkah pertama di dalam pendekatan ini adalah melakukan kajian terhadap perkembangan wilayah Empang pada setiap periode dan mengelompokkan aset-aset pusaka kota yang dimiliki. Tahapan berikutnya adalah melakukan analisis transformasi wilayah dan menilai elemen-elemen lanskap sejarah yang membentuk kawasan Kampung Arab Empang dengan keterkaitannya terhadap aset-aset budaya yang dimiliki. Tahap akhir dari pendekatan ini adalah menentukan batas fisik kawasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koridor-koridor jalan yang berada di lingkungan Kampung Arab Empang merupakan salah satu bentuk ruang terbuka yang berfungsi sebagai ruang terbuka publik dan fungsi sosial budaya yang dapat memperkuat identitas kawasan. Keberadaan Sungai Cisadane dan Sungai Cipakancilan merupakan sumber daya alam yang bersejarah dan bernilai penting dalam pemenuhan kebutuhan orang-orang Arab di Empang. Selain itu keberadaan golongan sayyid yang tinggal dalam kawasan ini juga memberikan pengaruh yang signifikan dalam membentuk citra kawasan Kampung Arab, karena tempat tinggal mereka juga menjadi pusat aktivitas dalam setiap perayaan hari besar umat Islam.