digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2022 TS PP DUDI SUBEKTI 1.pdf)u
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Kini, Industri otomotif global sedang bergerak menuju sistem kendaraan listrik. Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang sangat berkepentingan untuk bergabung dalam revolusi teknologi ini. Penyebab utama dari pergerakan tersebut ialah hasil World Climate Change Conference (COP21), France, December 2015. COP21 menghasilkan komitmen global pertama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk berpartisipasi dalam memperbaiki iklim dunia yaitu dengan mengeluarkan Peraturan Presiden No. 22/2017 yang ditandatangani pada bulan Maret 2017, dalam peraturan terdapat Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) menjadi referensi untuk pengembangan kendaraan hybrid dan kendaraan listrik yang bertujuan memenuhi target penurunan polusi udara dan ketergantungan pada bahan bakar fosil dimana saat ini sepeda motor merupakan sarana transportasi yang menggunakan bahan bakar fosil terbesar di Indonesia. Munculnya sepeda motor listrik sebagai produk inovasi disinyalir menjadi salah satu cara dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, oleh karenanya perlu dilakukan penelitian terkait dengan identifikasi perubahan perilaku masyarakat pada tahapan awal era “kendaraan listrik”. Tujuan penelitian adaptasi teknologi penggunaan sepeda motor dari sistem motor bakar ke motor listrik ialah untuk memberikan gambaran sepeda motor listrik yang diterima oleh masyarakat Indonesia, sehingga hal tersebut akan memberikan masukan kepada pemerintah, dunia Industri roda dua terkait preferensi desain sepeda motor listrik yang diharapkan oleh masyarakat indonesia agar penetrasi kendaraan listrik berjalan dengan baik. Dalam penelitian ini digunakan metode identifikasi terkait dengan kebutuhan mendasar dari adanya perubahan dari sepeda motor bakar ke sepeda motor listrik akan dilakukan dengan menggunakan penelitian kuantitatif untuk penentuan lokasi survei dan penelitian kualitatif sebagai penelitian utama yaitu etnografi yang terdiri dari proses observasi, buku harian, in-depth interview dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian ini menunjukan ada perbedaan cara pandang terhadap objek penelitian adanya persepsi bahwa sepeda motor listrik lebih canggih dikarenakan ketiadaan suara, perbedaan peforma, perbedaan perlakuan pengisian energi dan kondisi tersebut juga mampu merubah prilaku naracoba saat berkendara. Penelitian ini dirancang sebagai proses awal dalam riset dan pengembangan produk sepeda motor listrik dan dapat dikembangkan pada kajian berikutnya.