digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rendahnya harga LNG di tahun 2020 dan juga pandemi coronavirus berdampak pada LNG bisnis, termasuk Badak LNG di Indonesia. Badak LNG merupakan sebuah perusahaan non-profit yang tidak menghasilka revenue dari bisnis prosesnya. Alokasi dan utilisasi anggaran memegang peran penting terkait performa finansial Badak LNG. Pengoptimalisasi biaya perawatan pabrik diyakini sebagai usaha yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan tersebut. Oleh karena itu, pengoptimalisasian strategi perawatan dari peralatan statis untuk mendapatkan efisiensi yang optimal dari biaya perawatan pabrik dievaluasi pada studi ini. Studi in idilakukan untuk menguji pilihan yang paling memungkinkan untuk mengoptimalisasi biaya perawatan pabrik di Badak LNG. Proses pemecahan masalah berdasarkan metode Kepner-Tregoe dilakukan untuk mendefinisikan akan masalah dari permasalahan yang ada. Kemudian, kombinasi dari Value Focused Thinking (VFT) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) dilakukan pada analisis pengambilan keputusan. Pengurangan biaya process trains shutdown dengan modifikasi lingkup kerja shutdown menggunakan metodologi baru merupakan jawaban paling tepat dalam mengoptimalisasi biaya perawatan pabrik di Badak LNG. Kemudian, quantitative risk-based inspection (RBI) adalah jawaban dari proses analisis pengambilan keputusan dan diyakini sebagai strategi perawatan yang paling memungkinkan dan paling efisien sehingga dapat mengoptimalisasi biaya perawatan pabrik di Badak LNG dengan nilai total 0,335 berdasarkan AHP.