Rendahnya harga LNG di tahun 2020 dan juga pandemi coronavirus berdampak
pada LNG bisnis, termasuk Badak LNG di Indonesia. Badak LNG merupakan
sebuah perusahaan non-profit yang tidak menghasilka revenue dari bisnis
prosesnya. Alokasi dan utilisasi anggaran memegang peran penting terkait
performa finansial Badak LNG. Pengoptimalisasi biaya perawatan pabrik diyakini
sebagai usaha yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan tersebut. Oleh karena
itu, pengoptimalisasian strategi perawatan dari peralatan statis untuk mendapatkan
efisiensi yang optimal dari biaya perawatan pabrik dievaluasi pada studi ini. Studi
in idilakukan untuk menguji pilihan yang paling memungkinkan untuk
mengoptimalisasi biaya perawatan pabrik di Badak LNG. Proses pemecahan
masalah berdasarkan metode Kepner-Tregoe dilakukan untuk mendefinisikan akan
masalah dari permasalahan yang ada. Kemudian, kombinasi dari Value Focused
Thinking (VFT) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) dilakukan pada analisis
pengambilan keputusan. Pengurangan biaya process trains shutdown dengan
modifikasi lingkup kerja shutdown menggunakan metodologi baru merupakan
jawaban paling tepat dalam mengoptimalisasi biaya perawatan pabrik di Badak
LNG. Kemudian, quantitative risk-based inspection (RBI) adalah jawaban dari
proses analisis pengambilan keputusan dan diyakini sebagai strategi perawatan
yang paling memungkinkan dan paling efisien sehingga dapat mengoptimalisasi
biaya perawatan pabrik di Badak LNG dengan nilai total 0,335 berdasarkan AHP.