ABSTRAK Mohammad Hafieduddin
PUBLIC Alice Diniarti COVER Mohammad Hafieduddin
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Mohammad Hafieduddin
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Mohammad Hafieduddin
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Mohammad Hafieduddin
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Mohammad Hafieduddin
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Mohammad Hafieduddin
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Mohammad Hafieduddin
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Mohammad Hafieduddin
PUBLIC Alice Diniarti
Bintang bermassa besar memiliki pengaruh yang besar baik pada skala lokal
maupun kosmologis. Pada tesis ini, bintang bermassa besar didefinisikan sebagai
bintang-bintang yang memiliki massa cukup untuk berakhir sebagai supernova
tipe-II (lebih dari 8M!). Menurut tinjauan model pembentukan bintang
klasik, bintang tipe ini tidak dapat terbentuk akibat adanya tekanan
radiatif tinggi yang dipancarkan sehingga gas yang ada di sekitar bintang
akan tersapu dan proses akresi akan terhenti. Model-model alternatif telah
diajukan untuk mengatasi permasalahan ini, yaitu model akresi core, model
akresi kompetitif dan model merger/collision. Sayangnya, data pengamatan
yang dibutuhkan untuk menguji kebenaran model-model ini jarang didapat akibat
kelangkaan relatif bintang bermassa besar dan level ekstingsi yang tinggi
di daerah pembentukan bintang bermassa besar akibat adanya debu dan gas
yang melingkupi protobintang yang bersangkutan. Perkembangan teknologi
interferometri radio, khususnya VLBI (Very Long Baseline interferometry),
membantu kita menangani masalah ini dengan menyediakan kemampuan untuk
mengamati objek penanda struktur dengan resolusi sudut yang tinggi.
Pada tesis ini, kami akan menggunakan data KaVA (KVN and VERA Array,
yang merupakan gabungan dari array KVN (Korea VLBI Network) dan
VERA (VLBI Exploration for Radio Astrometry)), EAVN (East Asian VLBI
Network) dan ALMA (Atacama Large Millimeter/submillimeter Array) untuk
melacak struktur daerah pembentukan bintang bermassa besar G354.61+0.47.
Tujuan utama dari tesis ini adalah untuk memetakan distribusi posisi dan
gerak diri dari maser H2O 22 GHz pada objek tersebut melalui pengolahan
data KaVa dan membandingkannya dengan data yang telah tersedia. Data
pembanding yang digunakan adalah data maser CH3OH 6.7 GHz yang diperoleh
menggunakan EAVN dan data garis transisi terintegrasi molekul CO dan
C17O yang diperoleh menggunakan ALMA. Kalibrasi, pengolahan dan pencitraan
data dilakukan menggunakan perangkat lunak AIPS dan CASA. Ditemukan
bahwa kedua distribusi maser tersebut memiliki posisi yang cocok dengan
peta kontinuum ALMA dan peta garis emisi terintegrasi garis transisi
CO(J=3-2). Perbandingan dengan kedua sumber data ini mendukung hipotesis
bahwa distribusi maser H2O melacak kombinasi struktur infall dan outflow pada objek G354.61 dan distribusi maser CH3OH berkaitan dengan piringan
lingkar bintang.