Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) adalah program pemerintah dalam sistem
pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang
melibatkan peserta, Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan. Tujuan prolanis yaitu mendorong
peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator 75%
peserta terdaftar yang berkunjung ke Faskes Tingkat Pertama memiliki hasil yang baik pada
pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM Tipe 2 dan Hipertensi sesuai Panduan klinis terkait
sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit (Kementrian Kesehatan RI. 2016).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran interaksi obat pasien prolanis di UPT
Puskesmas Ibrahim Adjie pada periode Oktober - Desember 2020. Penelitian ini melibatkan
81 lembar resep. Terdapat 12 lembar resep yang memiliki potensi interaksi obat dengan jumlah
interaksi obat sebanyak 19 temuan. Jenis interaksi yang paling banyak terjadi yaitu interaksi
dengan derajat moderat sebesar 73,68% dan mayor sebesar 26,32%. Tipe interaksi obat yang
paling banyak terjadi yaitu tipe interaksi farmakodinamik sebesar 52,63%. Kemudian interaksi
farmakokinetik sebesar 21,05%. Interaksi obat Lisinopril dengan Metformin yang paling
banyak ditemukan yaitu sebesar 26,32%.