Latar belakang dan tujuan: Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit
yang menyebabkan kematian terbesar di Indonesia bahkan di dunia. Pengelolaan
DM sangat penting khususnya DM tipe 2, salah satunya dapat dilakukan dengan
penghambatan enzim ?-glukosidase usus postprandial yang akan membatasi kadar
glukosa dengan menunda proses hidrolisis karbohidrat dan penyerapan glukosa
sehingga dapat mengontrol tingkat gula darah. Obat-obat sintetis penghambat
enzim ?-glukosidase menyebabkan beberapa efek samping, oleh karena itu
diperlukan alternatif lain untuk mengobati diabetes, salah satunya adalah
pengobatan herbal dari tumbuhan. Beberapa jenis tumbuhan marga syzygium
seperti Syzygium cumini dan Syzygium syzygioides telah diketahui memiliki
aktivitas penghambat ?-glukosidase, namun penelitian mengenai aktivitas ?-
glukosidase dari jambu mawar atau Syzygium jambos masih sangat sedikit. Dari
beberapa penelitian telah diketahui bahwa S. jambos memiliki berbagai aktivitas
seperti antimikroba, antioksidan, hepatoprotektif dan sitotoksik. Oleh karena itu,
tujuan penelitian ini adalah menguji aktivitas daun S. jambos dalam penghambatan
enzim ?-glukosidase dan mengisolasi senyawa aktifnya. Metode: Ekstraksi
dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Fraksinasi,
subfraksinasi dan isolasi dilakukan menggunakan ekstraksi cair-cair, kromatografi
cair-vakum, kromatografi kolom klasik, medium pressure liquid chromatography
(MPLC) dan kromatografi sistem radial dengan panduan uji aktivitas terhadap
penghambatan enzim ?-glukosidase. Uji kemurnian dilakukan mengunakan KLT
dengan tiga fase gerak yang memiliki perbedaan kepolaran, KLT dua dimensi dan
KLT densitometri. Karakterisasi dan identifikasi isolat dilakukan menggunakan
spektrometri ultraviolet, infra merah, massa dan NMR (
1
H dan
13
C). Uji aktivitas
terhadap enzim ?-glukosidase dilakukan dengan cara mengukur absorban sampel
uji menggunakan microplate reader. Hasil: Ekstrak dan fraksi daun S. jambos
memiliki aktivitas penghambatan terhadap enzim ?-glukosidase dengan IC50
ekstrak, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air berturut-turut 1,22 + 0,03;
IC50 41,53 + 0,56; 0,31 + 0,01 dan 1,21 + 0,08 µg/ml. Subfraksi KCV no 15 dari
fraksi etil asetat, memiliki persen penghambatan paling tinggi yaitu 43,78 + 10%
pada konsentrasi 8 µg/ml. Dari hasil pemurnian didapatkan dua senyawa yaitu isolat
A dan B yang memiliki IC50 65,63 + 1,36 dan 188,96 + 2,85 µg/ml. Hasil
identifikasi menunjukkan bahwa isolat A adalah kuersetin 3-O-xilosil-(1
?
2)-
ramnosida (C26H28O15) dan isolat B adalah mirisetin 3-O-xilosil-(1
?
2)-ramnosida
(C26H28O16). Kesimpulan: Ekstrak etanol S. jambos memiliki aktivitas yang kuat
dalam penghambatan enzim ?-glukosidase. Berdasarkan nilai IC50, kekuatan
aktivitas fraksi dalam menghambat enzim ?-glukosidase berturut-turut dari yang
paling kuat adalah fraksi etil asetat, fraksi air dan fraksi n-heksana. Senyawa yang
berhasil diisolasi dari daun (S. jambos) dengan panduan uji penghambatan terhadap
enzim ?-glukosidase adalah senyawa flavonoid jenis flavonol yaitu kuersetin 3-Oxilosil-(1
?
2)-ramnosida (C26H28O15) dengan IC50 65,63 + 1,36 µg/ml dan
mirisetin 3-O-xilosil-(1
?
2)-ramnosida (C26H28O16) dengan IC50 188,96 + 2,85
µg/ml.