digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Suku Laut merupakan suku nomad laut nusantara dari periode proto melayu yang eksistensinya bertahan dalam fenomena marjinalisasi Suku Laut oleh kekerasan infrastruktur, kekerasan budaya dan ketidakpastian identitas yang terjadi dalam periode sejarah dan kebudayaan modern hingga hari ini. Fenomena yang terjadi pada Suku laut tersebut dikembangkan kedalam tesis perancangan arsitektur Ruang Kebudayaan Suku Laut yang dibangun oleh berbagai diskusi kritis mulai dari diskusi konteks, pembacaan pemikiran Heidegger, fenomenologi arsitektur, diskusi tipologi arsitektural hingga wacana studi kebudayaan terkini. Tulisan ini dipengaruhi diskusi kritis tersebut diteliti dan dianalisis berdasarkan telaah pustaka, observasi lapangan dan interaksi perancang dengan masyarakat Suku Laut yang membentuk interpretasi pemikiran terhadap kebudayaan Suku Laut yang dipresentasikan lewat perancangan Ruang Kebudayaan Suku Laut. Perancangan Ruang Pengembangan Suku Laut merupakan strategi arsitektural yang berusaha memberikan pandangan dan peran arsitektur dalam mengangkat kembali eksistensi budaya Suku Laut dalam dialog dan hubungan setara dengan kebudayaan lain di dunia terkhusus pada wacana kebudayaan di Indonesia.