ABSTRAK STEVEN
PUBLIC yana mulyana COVER STEVEN
PUBLIC yana mulyana BAB 1 STEVEN
PUBLIC yana mulyana BAB 2 STEVEN
PUBLIC yana mulyana BAB 3 STEVEN
PUBLIC yana mulyana BAB 4 STEVEN
PUBLIC yana mulyana BAB 5 STEVEN
PUBLIC yana mulyana BAB 6 STEVEN
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA STEVEN
PUBLIC yana mulyana
Vitamin B3 (niasinamid) merupakan vitamin yang digunakan sebagai agen
depigmentasi kulit melalui mekanisme inhibitor melanosom transfer. Vitamin B3
bersifat hidrofilik sehingga memiliki keterbatasan untuk menembus stratum
coneum yang merupakan barrier kulit. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem
penghantaran yang dapat meningkatkan kemampuan penetrasi vitamin B3 melalui
stratum corneum yaitu dalam bentuk niosom. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk memformulasikan vitamin B3 ke dalam gel niosom yang kemudian akan
dikarakterisasi dan diuji keamanannya melalui uji iritasi secara in vivo. Niosom
dibuat dengan metode hidrasi lapis tipis menggunakan variasi surfaktan non ionik,
kolesterol, disetil fosfat, dan vitamin B3. Penentuan variasi yang optimal ditentukan
dengan efisiensi penjeratan, ukuran partikel, dan indeks polidispersitas. Formula
yang paling optimal kemudian diamati morfologinya dengan mikroskop transmisi
elektron, diuji zeta potensial, dan stabilitasnya. Niosom vitamin B3 selanjutnya di
formulasi dalam bentuk sediaan gel dengan Viskolam sebagai basis. Gel kemudian
akan diuji stabilitas, difusi serta iritasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
formula yang terbaik tersusun atas Span 60 100 µmol, kolesterol 25 µmol, disetil
fosfat 10 µmol, dan vitamin B3 2% dalam 10 ml niosom memiliki efisiensi
penjeratan 84,52% ± 0,07, ukuran partikel 245,1 nm ± 2,93, dan indeks
polidispersitas 0,331 ± 0,01. Niosom berbentuk bulat sferis dengan zeta potensial -
32,06. Hasil uji stabilitas menunjukkan bahwa niosom stabil selama penyimpanan
suhu ruang maupun suhu 40
0
C. Niosom vitamin B3 dan vitamin B3 kemudian
diformulasi dengan Viskolam 8% sebagai basis gel. Hasil uji stabilitas gel
menunjukkan gel niosom vitamin B3 dan gel vitamin B3 memiliki organoleptik,
viskositas, pH dan kadar yang tidak berubah secara signifikan selama penyimpanan
suhu ruang dan suhu 40' C selama 28 hari. Hasil uji difusi menunjukkan gel niosom
vitamin B3 mampu berdifusi 3 kali lebih baik dibandingkan gel vitamin B3 yaitu
masing-masing 64,48%±6,78 dan 22,24%±3,53 selama 8 jam. Hasil uji iritasi
menunjukkan gel niosom vitamin B3 tidak mengiritasi kulit dan mata kelinci (non
iritan).