digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK STEVEN
PUBLIC yana mulyana

COVER STEVEN
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 STEVEN
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 STEVEN
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 STEVEN
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 STEVEN
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 STEVEN
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 STEVEN
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA STEVEN
PUBLIC yana mulyana

Vitamin B3 (niasinamid) merupakan vitamin yang digunakan sebagai agen depigmentasi kulit melalui mekanisme inhibitor melanosom transfer. Vitamin B3 bersifat hidrofilik sehingga memiliki keterbatasan untuk menembus stratum coneum yang merupakan barrier kulit. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem penghantaran yang dapat meningkatkan kemampuan penetrasi vitamin B3 melalui stratum corneum yaitu dalam bentuk niosom. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memformulasikan vitamin B3 ke dalam gel niosom yang kemudian akan dikarakterisasi dan diuji keamanannya melalui uji iritasi secara in vivo. Niosom dibuat dengan metode hidrasi lapis tipis menggunakan variasi surfaktan non ionik, kolesterol, disetil fosfat, dan vitamin B3. Penentuan variasi yang optimal ditentukan dengan efisiensi penjeratan, ukuran partikel, dan indeks polidispersitas. Formula yang paling optimal kemudian diamati morfologinya dengan mikroskop transmisi elektron, diuji zeta potensial, dan stabilitasnya. Niosom vitamin B3 selanjutnya di formulasi dalam bentuk sediaan gel dengan Viskolam sebagai basis. Gel kemudian akan diuji stabilitas, difusi serta iritasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula yang terbaik tersusun atas Span 60 100 µmol, kolesterol 25 µmol, disetil fosfat 10 µmol, dan vitamin B3 2% dalam 10 ml niosom memiliki efisiensi penjeratan 84,52% ± 0,07, ukuran partikel 245,1 nm ± 2,93, dan indeks polidispersitas 0,331 ± 0,01. Niosom berbentuk bulat sferis dengan zeta potensial - 32,06. Hasil uji stabilitas menunjukkan bahwa niosom stabil selama penyimpanan suhu ruang maupun suhu 40 0 C. Niosom vitamin B3 dan vitamin B3 kemudian diformulasi dengan Viskolam 8% sebagai basis gel. Hasil uji stabilitas gel menunjukkan gel niosom vitamin B3 dan gel vitamin B3 memiliki organoleptik, viskositas, pH dan kadar yang tidak berubah secara signifikan selama penyimpanan suhu ruang dan suhu 40' C selama 28 hari. Hasil uji difusi menunjukkan gel niosom vitamin B3 mampu berdifusi 3 kali lebih baik dibandingkan gel vitamin B3 yaitu masing-masing 64,48%±6,78 dan 22,24%±3,53 selama 8 jam. Hasil uji iritasi menunjukkan gel niosom vitamin B3 tidak mengiritasi kulit dan mata kelinci (non iritan).