digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Frederick Liwang
PUBLIC Yati Rochayati

COVER Frederick Liwang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Frederick Liwang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Frederick Liwang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Frederick Liwang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Frederick Liwang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Frederick Liwang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Frederick Liwang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

Sistem Inertial Fusion Confinement (ICF) Hadal-Zone Verknüpft Trägheitsfusionsreaktor (HVT) yang diusung pada penelitian ini mengusulkan pemanfaatan zona hadal yang mengandung tekanan yang besar dalam rangka mengurangi jumlah energi masukan artifisial yang diperlukan. Keunggulan sistem HVT terhadap sistem non-zona hadal dibuktikan dengan perbandingan parameter Lawson ???????? beserta temperatur ???? terkait pada kedua sistem. Data ???????? vs. ???? yang diperoleh menunjukkan karakteristik yang serupa yang belum ditemui di berbagai publikasi resmi. Dengan mempertimbangkan penemuan tersebut, dilakukan variasi lebih jauh pada massa bahan bakar mula-mula ????! yang kemudian membuahkan penemuan lain terkait tidak adanya tendensi relasi antara ???????? beserta temperatur ???? terkait dengan ????! selain dari penemuan karakteristik yang serupa dengan penemuan pertama. Berdasarkan konsistensi tersebut, dinyatakan bahwa data yang diperoleh valid yang kemudian didukung lebih lanjut oleh keberadaan zona depresi yang memiliki nilai ???????? minimum yang berhasil mencapai batas ignition. Analisa yang dilakukan terhadap zona depresi selanjutnya memvalidasi keunggulan sistem HVT yang memiliki ???????? yang lebih besar pada tingkat ???? yang lebih kecil. Lebih jauh lagi, pencapaian tersebut dapat dikembangkan dengan mengusulkan suatu sistem yang dapat beroperasi pada rentang suhu ruang. Realisasi sistem fusi dingin tersebut diuji dengan cara menerapkan nilai-nilai ????! dan energi masukan sistem ????" yang ekstrem. Penerapan tersebut pada akhirnya berujung pada kesimpulan bahwa kegagalan validasi realisasi sistem fusi dingin dan lebih jauh lagi, mengusulkan keberadaan suatu parameter fisis yang baru.