digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mira Ismiyanti Pribadi
PUBLIC Alice Diniarti

Sejak tahun 2012 MOCAF cap Kujang diproduksi di Kabupaten Sumedang. Namun perkembangan usaha MOCAF ini masih terbatas dengan adanya kendala: keterbatasan ketersediaan bahan baku singkong, pemasaran yang belum intensif, dan belum adanya perhatian pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas rantai nilai pada usaha MOCAF cap Kujang, mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha MOCAF cap Kujang, dan menentukan strategi pengembangan usaha pada MOCAF cap Kujang. Metode yang digunakan untuk analisis rantai nilai yaitu dengan kerangka ACIAR (Australian Centre for International Agricultural Research), Model Porter serta analisis nilai tambah dengan Metode Hayami. Analisis faktor internal dilakukan menggunakan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan faktor eksternal menggunakan matriks EFE (External Factor Evaluation). Hasil IFE dan EFE digunakan untuk merumuskan strategi pada matriks SWOT. Strategi yang dihasilkan kemudian ditentukan prioritasnya menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas utama dan aktivitas pendukung pada usaha MOCAF cap Kujang menghasilkan nilai tambah MOCAF sebesar Rp1.000/kg (33,33%). Faktor internal yang menjadi kekuatan utama yaitu usaha MOCAF cap Kujang sudah memiliki izin P-IRT dan kelemahan utamanya yaitu harga MOCAF cap Kujang lebih tinggi dibandingkan MOCAF lainnya. Faktor eksternal yang menjadi peluang utama yaitu MOCAF dapat menjadi substitusi terigu untuk orang yang tidak dapat mengonsumsi gluten dan ancaman utamanya yaitu harga tepung terigu lebih murah. Prioritas strategi pengembangan usaha MOCAF cap Kujang yaitu membangun promosi dan kerjasama dengan berbagai pihak (Surat Perjanian Kerjasama/SPK): promosi rutin melalui media sosial, membuat brosur, dan menjual melalui e-commerce, mengikat perjanjian dengan supplier dan konsumen. Prioritas strategi berikutnya dengan penggunaan mesin pengering untuk produksi, penjualan MOCAF secara bulky dan pembentukan struktur organisasi usaha yang efektif.