digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak: Pengelompokkan curah hujan dapat membantu menyelesaikan permasalahan ketersediaan data yang kurang baik (sampling tidak merata), kelompok curah hujan harus diperbaharui akibat perubahan penggunaan lahan, tutupan lahan, cuaca dan iklim. Dalam penelitian ini dilakukan pengelompokkan curah hujan dengan jarak euclidian terkecil dari beberapa komponen utama (principal component) yang diperoleh dari analisis komponen utama. Pengujian teknik prediksi curah hujan dengan transformasi wavelet dan ANFIS menggunakan curah hujan rata-rata setiap kelompok dengan panjang data input yang bervariasi dari stasiun hujan di kabupaten Indramayu. Analisis pengelompokkan curah hujan menghasilkan 6 (enam) kelompok curah hujan disebut juga daerah prediksi musim. Selanjutnya, analisis spektrum daya wavelet menunjukkan bahwa pengaruh monsun dominan pada semua daerah prediksi musim, sedangkan El Niño, inter–tropical convergence zone dan osilasi Madden–Julian juga berpengaruh tetapi dengan intensitas yang lemah. Hasil prediksi curah hujan pada setiap daerah prediksi musim dengan menggunakan kedua teknik tersebut diverifikasi berdasarkan harga RMSE dan korelasi Pearson. Hasil Verifikasi memperlihatkan bahwa panjang input yang lebih panjang menghasilkan prediksi yang lebih akurat, keakuratan prediksi kedua teknik tersebut berbeda untuk tiap musimnya. Kombinasi kedua teknik tersebut dapat menghasilkan prediksi yang lebih akurat.