digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Warga Kota Bandung cenderung senang menggunakan kendaraan pribadi dalam mobilitas sehari-hari. Namun, hal tersebut tidak sejalan dengan pengembangan fsilitas penunjangnya sehingga menimbulkan permasalahan-permasalahan. Pemerintah Kota Bandung kini telah mencanangkan rencana kawasan Transit Oriented Development (TOD) dimana semua transportasi umum saling terhubung dengan fasilitas umum juga fasilitas penunjangnya yang ramah bagi pejalan kaki. Rencana kawasan tersebut dibagi menjadi sembilan sub area TOD dimana Stasiun Bandung menjadi salah satu sub pusat kawasannya. Sub pusat kawasan ini memiliki sebagian besar jenis moda transportasi umum yang dimiliki kota baik angkutan komersial maupun kendaraan pribadi. Hal tersebut menjadi dasar dalam perancangan tesis ini. Kawasan timur Stasiun Bandung menjadi focus utama tugas akhir ini, dimana perannya sebagai pusat kawasan dari beberapa fasilitas TOD utama yang akan dibangun berdasarkan Peraturan Daerah yang telah dibuat. Selain itu, kawasan ini diasosiasikan dengan berbagai jenis penggunaan lahan seperti perumahan, komersial, maupun rekreasi. Beberapa fasilitas umum seperti rumah sakit dan tempat peribadatanpun berdiri di kawasan ini. Ada pula stasiun transit monorail yang berada di dalam kawasan ini. Dengan meningkatkan jalur sirkulasi publik di sepanjang kawasan, baik bagi pejalan kaki maupun pengendara sepeda, perancangan tugas akhir ini mampu menghasilkan interkoneksi antara beberapa aktivitas di kawasan tersebut. Upaya untuk mendorong masyarakat agar mau berjalan, jalur sirkulasi pejalan kaki dan jalur sepeda haruslah didesain dengan aman, menyenangkan untuk dilalui, dan mampu mengakomodir kenyamanan para penggunanya. Pada saat penyusunan tesis ini, jalur pejalan kaki dan pengguna sepeda eksisting masih cukup jauh dari kondisi aman dan nyaman untuk dilintasi. Minimnya fasilitas yang memadai bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda seperti street furniture, sedikitnya elemen peneduh jalur, minimnya fasilitas untuk beristirahat, tidak standarnya lebar jalur, tidak terkoneksinya jalur, dan tidakadanya jalur sepeda khusus membuatnya jauh dari kata aman dan nyaman. Penggunaan elemen lanskap pada jalur dan tempat istirahat pejalan kaki pada perancangan diutamakan dalam mewujudkan jalur yang walkable dimana ruang hijau dihadirkan sebagai jalur hijau disepanjang jalur pejalan kaki, area peristirahatan pejalan kaki, dan area peristirahatan pengguna sepeda. Kriteria desain yang digunakan dalam perancangan dihasilkan dari teori dan analisis yang komprehensif terkait jalur konektivitas di kawasan TOD, jalur pejalan kaki yang walkable, jalur sepeda yang aman dan nyaman, dan menciptakan “image of the city” pada suatu tempat. Terdapat tiga jenis tempat peristirahatan yang diterapkan pada area perancangan yaitu pocket park, plaza sementara, dan parklet. Ruang-ruang public tersebut dapat meningkatkan aktivitas yang interkoneksi di dalam kawasan. Penggunaan dan implementasi ruang public tersebut ditentukan oleh ketersediaan ruang pada area perancangan. Keanekaragaman jenis tumbuhan yang diterapkan pada area perancangan dikategorikan berdasarkan kegunaannya. Tanaman-tanaman tersebut dikategorikan menjadi tanaman sebagai elemen estetika, tanaman sebagai elemen peneduh, tanaman sebagai pembatas pandang, tanaman untuk peredam kebisingan, tanaman sebagai pengarah jalan, tanaman sebagai penutup tanah, dan tanaman sebagai penyerap polusi udara. Tanaman tersebut ditempatkan sesuai dengan kagunaannya. Selain itu, terdapat beberapa teknologi lanskap seperti pencahayaan alami, sumber energi ramah lingkungan, ventilasi silang, rain garden, grey water system, dan tanaman sebagai cover façade alami diterapkan pada bangunannya. Kawasan TOD Stasiun Bandung ini dirancang untuk menghimbau masyarakat agar tidak menggunakan kendaraan pribadi dan menghindari penggunaan angkot. Desain pada tesis ini juga diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum sehingga dapat mengurangi polusi udara dan lalu lintas padat di daerah perkotaan, membawa lingkungan yang lebih sehat untuk ditinggali dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.