digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Syafrizal
PUBLIC Resti Andriani


2012 SYAFRIZAL 1-PAPER.pdf5?
PUBLIC Resti Andriani

Kegiatan eksplorasi dan penambangan nikel laterit yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir ini menyebabkan studi-studi tentang nikel laterit juga semakin berkembang. Pengenalan karakteristik yang lebih mendalam tentang endapan nikel laterit akan sangat membantu dalam menunjang kesiapan dan akurasi data-data eksplorasi. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui korelasi antara zona laterit dengan variasi ukuran butir. warna, kadar, serta mineraloginya. Secara umum, pada zona top soil dan limonit mineral didominasi oleh kemunculan mineral goethite dan kuarsa. Warna zona top soil dan limonit ini adalah peru tua, siena sampai siena tua, dan maroon tua. Berdasarkan tingkat variasi warna diidentifikasi bahwa warna akan semakin tua sejalan dengan meningkatnya kadar besi. Pada zona top soil dan limonit ini pada umumnya banyak dijumpai silica boxwork yang menyebabkan ukuran butir cenderung menjadi lebih kasar. Kadar unsur-unsur residual pada zona ini reltif tinggi, sedangkan kadar nikel relatif rendah. Pada zona transisi dan saprolit, mineral yang umum muncul adalah nontronite, antigorite, dan hydrous nickel silicate. Warna yang diidentifikasi lebih muda daripada zona top soil-limonit dan warna kuning-hijau cukup mendominasi. Diperkirakan hal ini disebabkan oleh relatif rendahnya kadar besi dan dipengaruhi oleh mineral-mineral yang umum dijumpai pada zona ini. Ukuran butir pada umumnya halus, beberapa ditemukan kasar karena keberadaan silica boxwork dan pecahan batuan dasar. Kadar nikel relatif tinggi dan pada umumnya ditemukan pada fraksi dengan ukuran butir halus. Batuan dasar yang dijumpai pada daerah penelitian adalah lherzolite, wehrlite, dan olivin websterite dengan mineral yang umum ditemukan berasal dari kelompok mineral serpentine, pyroxene, dan lempung. Tipe endapan nikel laterit pada lokasi penelitian ini merupakan Mg-hydrous nickel silicate dan clay silicate deposit. Juga dijumpai adanya pengaruh topografi dan Struktur geologi yang mempengaruhi ketebalan horizon laterit. Pada topografi moderat dan struktur yang lebih komplek akan membentuk zona laterit yang relatif lebih tebal.