digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Amelia Zahra Maulida
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Amelia Zahra Maulida
PUBLIC Latifa Noor

COVER Amelia Zahra Maulida
EMBARGO  2025-03-07 

BAB1 Amelia Zahra Maulida
EMBARGO  2025-03-07 

BAB2 Amelia Zahra Maulida
EMBARGO  2025-03-07 

BAB3 Amelia Zahra Maulida
EMBARGO  2025-03-07 

BAB4 Amelia Zahra Maulida
EMBARGO  2025-03-07 

BAB5 Amelia Zahra Maulida
EMBARGO  2025-03-07 

Selulosa merupakan polisakarida yang berlimpah dan turunannya dapat dimodifikasi menjadi berbagai senyawa bermanfaat salah satunya untuk enhanced oil recovery (EOR). EOR menjadi strategi pemerintah meningkatkan perolehan minyak bumi di Indonesia. Tujuan penelitian ini yaitu melakukan kajian literatur mengenai potensi selulosa termodifikasi sebagai agen EOR. Berdasarkan kajian tersebut diperoleh bahwa hidroksietil selulosa yang dimodifikasi dengan bromododekana secara hidrofobik (BD-HMHEC) dan karboksimetil selulosa yang dimodifikasi dengan akrilamida menggunakan metode kopolimerisasi cangkok (CMC-g- PAM) merupakan senyawa yang berpotensi sebagai agen EOR. Tujuan selanjutnya yaitu sintesis CMC-g-PAM dengan 8 variasi konsentrasi kalium persulfat (KPS). Produk yang disintesis dengan 46,15 ppm KPS, menghasilkan persen pencangkokan (GP) maksimum sebesar 373,84%. Produk dikarakterisasi menggunakan fourier transform infrared (FTIR) dan X-ray diffraction (XRD) serta dilakukan analisis terhadap viskositas larutan CMC-g-PAM. Spektrum FTIR, menunjukkan serapan pada panjang gelombang sekitar 3400 cm-1 dan 3100 cm-1 yang berasal dari gugus -OH dan -NH. Difraktogram sinar-X, menunjukkan puncak CMC berada pada posisi 2? di 20,3? sedangkan pada CMC-g-PAM puncak tersebut berada pada posisi 2? di 22,06-23,42?. Hal tersebut menandakan CMC-g-PAM telah terbentuk. Viskositas dari 2% (w/w) CMC-g-PAM berada pada rentang 8-728 cP pada suhu 28-90 °C. Larutan 2% (w/w) CMC-g-PAM yang disintesis dengan 17,39 ppm KPS memiliki ketahanan yang paling baik pada suhu 75-90 °C dalam 1,6% (w/w) NaCl.