digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Heidi Aisha
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Peningkatan pembangunan hunian dari tahun ke tahun menjadi salah satu penyebab besarnya penggunaan energi secara global maupun di Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut maka dibutuhkan proses pembangunan yang cepat, ramah lingkungan, dan hemat energi, salah satunya dengan metode konstruksi pracetak. Di satu sisi, fasad merupakan komponen bangunan yang berpengaruh besar terhadap konsumsi energi. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi besar konsumsi energi dari varian dinding pracetak yang digunakan sebagai fasad bangunan rumah susun. Studi kasus yang digunakan adalah desain bangunan prototipe apartemen rendah energi di Kota Tegal, Jawa Tengah dengan varian produk fasad dinding pracetak dari salah satu produsen di Jawa Barat yang juga dibandingkan dengan dinding beton pracetak standar dan material dinding konvensional lainnya. Konsumsi energi bangunan ditinjau dari energi embodied dan energi operasional dengan pendekatan Life Cycle Assessment (LCA). Tahap LCA yang diperhitungkan mencakup tahap produksi material dan proses pemasangan varian dinding pracetak untuk perhitungan energi embodied dan tahap penggunaan bangunan untuk perhitungan energi operasional. Penelitian dilakukan melalui empat tahap. Tahap identifikasi varian dinding pracetak yang dapat digunakan sebagai fasad bangunan rumah susun di Indonesia dilakukan melalui pemetaan persebaran penggunaan material dinding pada rumah susun dan studi literatur. Tahap perhitungan nilai energi embodied dilakukan dengan metode analisis tabel Input-Output sedangkan perhitungan energi operasional dilakukan dengan melalui simulasi energi operasional bangunan menggunakan aplikasi OpenStudio + EnergyPlus. Tahap analisis faktor yang mempengaruhi nilai energi embodied dan energi operasional varian dinding pracetak dilakukan dengan analisis regresi dan analisis varians variabel karakteristik material varian dinding pracetak. Tahap analisis hubungan antara nilai energi embodied dan energi operasional bangunan dilakukan dengan analisis korelasi antar nilai energi embodied dan energi operasional bangunan. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat berbagai varian dinding pracetak yang dapat digunakan sebagai dinding fasad bangunan rumah susun di Indonesia dengan masing-masing varian tersebut memiliki nilai energi embodied dan operasional yang beragam dan bergantung pada karakteristik masing-masing material, sehingga terdapat hubungan antara nilai energi embodied varian dinding fasad pracetak dengan energi operasional bangunan dengan nilai energi embodied dari masing-masing kelompok varian dinding berbanding terbalik dengan energi operasional bangunan. Dalam memilih varian dinding fasad, disarankan untuk menghindari penggunaan varian beton pracetak standar dan memilih varian dinding yang material dengan intensitas energi embodied yang rendah namun tetap memiliki nilai resistensi termal (r-value) yang tinggi.