Peningkatan pembangunan hunian dari tahun ke tahun menjadi salah satu penyebab
besarnya penggunaan energi secara global maupun di Indonesia. Untuk mengatasi hal
tersebut maka dibutuhkan proses pembangunan yang cepat, ramah lingkungan, dan hemat
energi, salah satunya dengan metode konstruksi pracetak. Di satu sisi, fasad merupakan
komponen bangunan yang berpengaruh besar terhadap konsumsi energi. Maka dari itu
penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi besar konsumsi energi dari varian dinding
pracetak yang digunakan sebagai fasad bangunan rumah susun. Studi kasus yang
digunakan adalah desain bangunan prototipe apartemen rendah energi di Kota Tegal,
Jawa Tengah dengan varian produk fasad dinding pracetak dari salah satu produsen di
Jawa Barat yang juga dibandingkan dengan dinding beton pracetak standar dan material
dinding konvensional lainnya. Konsumsi energi bangunan ditinjau dari energi embodied
dan energi operasional dengan pendekatan Life Cycle Assessment (LCA). Tahap LCA
yang diperhitungkan mencakup tahap produksi material dan proses pemasangan varian
dinding pracetak untuk perhitungan energi embodied dan tahap penggunaan bangunan
untuk perhitungan energi operasional. Penelitian dilakukan melalui empat tahap. Tahap
identifikasi varian dinding pracetak yang dapat digunakan sebagai fasad bangunan rumah
susun di Indonesia dilakukan melalui pemetaan persebaran penggunaan material dinding
pada rumah susun dan studi literatur. Tahap perhitungan nilai energi embodied dilakukan
dengan metode analisis tabel Input-Output sedangkan perhitungan energi operasional
dilakukan dengan melalui simulasi energi operasional bangunan menggunakan aplikasi
OpenStudio + EnergyPlus. Tahap analisis faktor yang mempengaruhi nilai energi
embodied dan energi operasional varian dinding pracetak dilakukan dengan analisis
regresi dan analisis varians variabel karakteristik material varian dinding pracetak. Tahap
analisis hubungan antara nilai energi embodied dan energi operasional bangunan
dilakukan dengan analisis korelasi antar nilai energi embodied dan energi operasional
bangunan. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat berbagai varian dinding
pracetak yang dapat digunakan sebagai dinding fasad bangunan rumah susun di Indonesia
dengan masing-masing varian tersebut memiliki nilai energi embodied dan operasional
yang beragam dan bergantung pada karakteristik masing-masing material, sehingga
terdapat hubungan antara nilai energi embodied varian dinding fasad pracetak dengan
energi operasional bangunan dengan nilai energi embodied dari masing-masing kelompok
varian dinding berbanding terbalik dengan energi operasional bangunan. Dalam memilih
varian dinding fasad, disarankan untuk menghindari penggunaan varian beton pracetak
standar dan memilih varian dinding yang material dengan intensitas energi embodied
yang rendah namun tetap memiliki nilai resistensi termal (r-value) yang tinggi.