ABSTRAK Candrani Khoirinaya
PUBLIC Irwan Sofiyan
COVER
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - IV
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - LAMPIRAN
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Jaringan rawan adalah jaringan ikat khusus yang menyerap beban dan mengurangi
stres pada sendi sinovial. Jaringan ini bersifat avaskular dan memiliki selularitas
yang rendah, sehingga apabila terjadi perlukaan, regenerasi jaringan akan sangat
terbatas. Sel punca mesenkim (MSC) menjadi pilihan yang menjanjikan untuk
mengobati perlukaan pada jaringan rawan. Human Wharton’s Jelly-Derived
Mesenchymal Stem Cells (hWJ-MSC) merupakan sumber sel yang sudah biasa
digunakan untuk terapi sel punca dan regenerasi jaringan. Fenotipe hWJ-MSC
sangat dipengaruhi oleh lingkungan mikronya, khususnya matriks ekstraseluler
(ECM), yang komposisi dan strukturnya berperan penting dalam mengatur nasib
sel punca. Hingga saat ini mekanisme yang terlibat dalam remodeling ECM oleh
hWJ-MSC untuk berdiferensiasi menjadi kondrosit di bawah stimulus topografi
masih belum diketahui dengan jelas. Oleh karena itu dalam penelitian ini
dilakukan studi untuk menguji efek nanotopografi baik yang dilapis maupun tidak
dilapis oleh larutan ekstrak jaring laba-laba pada penempelan, morfologi, dan
pertumbuhan sel hWJ-MSC. Peran nanotopografi dan lapisan larutan ekstrak
jaring laba-laba dalam diferensiasi kondrogenik hWJ-MSC dianalisis melalui
ekspresi penanda kondrogenesis Glikosaminoglikan (GAG), Kolagen tipe II dan
SOX9 di tingkat protein dan di tingkat mRNA untuk Kolagen tipe II dan SOX9.
Untuk mengembangkan hWJ-MSC yang direkayasa secara nano,
polydimethylsiloxane (PDMS) digunakan sebagai substrat untuk mencetak pola
kisi berukuran nano yang terdapat pada permukaan cakram optik yaitu Compact
Disc Recordable (CD-R) berukuran 700 nm dan Digital Versatile Disc
Recordable (DVD-R) berukuran 350 nm. Kemudian, PDMS diberi perlakuan
plasma dan dilapisi ekstrak jaring dari laba-laba Argiope appensa. Pengujian
larutan ekstrak jaring laba-laba meliputi berat molekul, viskositas, sudut kontak
dan sitotoksisitas. Larutan ekstrak jaring laba-laba pada konsentrasi 50 ?g/mL
terbukti tidak toksik dan memiliki viabilitas yang paling baik dibanding grup
lainnya (p<0,05). Perlekatan dan morfologi hWJ-MSC dianalisa dengan
menggunakan SEM dan imunositokimia pada rentang waktu 30 menit dan 24 jam
setelah dilakukan seeding. Sementara itu, proliferasi dan diferensiasi pada hWJMSC
yang dikultur di atas nanopattern yang dilapisi ekstrak jaring laba-laba
selama 7, 14 dan 21 hari dianalisa menggunakan MTT assay, Alcian Blue assay, imunositokimia dan q-RTPCR. Perlekatan hWJ-MSC pada substrat PDMS selama
30 menit menunjukkan morfologi yang relatif sama, yakni sel yang baru
menempel masih berbentuk bulat, namun setelah 24 jam filopodia mulai
memanjang dan sel mulai memipih. hWJ-MSC yang dikultur pada nanopattern
PDMS yang dilapisi ekstrak jaring laba-laba, memiliki morfologi yang mengikuti
pola substrat dan membentuk agregasi sel lebih baik dibandingkan yang tumbuh
tanpa nanopattern atau pada nanopattern tanpa dilapisi ekstrak jaring laba-laba.
Hal tersebut ditandai dengan tingkat pertumbuhan (p<0,05) dan peningkatan
glikosaminoglikan (p<0,05) dibandingkan grup yang tidak dilapis ekstrak jaring
laba-laba. Kondrogenesis diamati melalui ekspresi GAG, kolagen tipe II, dan
SOX9. Berdasarkan hasil imunositokimia, hWJ-MSC mengalami perubahan
bentuk sel dari yang semula memanjang dan berjajar (hari ke-14) menjadi bulat
dan membentuk matriks (hari ke-21) yang ditandai dengan adanya akumulasi
kolagen tipe II dan SOX 9 pada pola PDMS-DVD. Kombinasi permukaan
nanopattern dan pelapisan ekstrak jaring laba-laba mempengaruhi penempelan
hWJ-MSC pada substrat dan berperan mengarahkan diferensiasi hWJ-MSC
menjadi kondrosit. Bentuk pola nano PDMS-DVD merupakan bentuk pola yang
optimal untuk mendukung kondrogenesis dibanding pola nano PDMS-CD dan
tanpa pola. Berdasarkan hasil penelitian ini, nanopattern PDMS-DVD dilapisi
larutan ekstrak jaring laba-laba memiliki potensi sebagai metode baru untuk
rekayasa jaringan rawan dengan mengarahkan diferensiasi kondrogenik hWJMSC.