digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Kemmal Fuadi
PUBLIC Alice Diniarti

Zat warna merupakan bahan yang diperlukan di berbagai jenis kegiatan industri. Namun, 10- 15% zat warna terbuang ke lingkungan saat proses pewarnaan dilakukan dan dapat menimbulkan pencemaran. Salah satu zat warna yang sering digunakan adalah rhodamin B yang bersifat toksik bagi organisme dan lingkungan. Salah satu metode untuk mendegradasi zat warna adalah bioremediasi dengan memanfaatkan mikroorganisme yang mayoritas berasal dari kelompok bakteri dan fungi. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mengidentifikasi, mengevaluasi kelulushidupan dan kemampuan degradasi isolat mikroba sedimen terhadap rhodamin B. Sampel sedimen diambil dari saluran air buangan di daerah Daya Bangun, Kota Payakumbuh. Sebanyak 1 gram sedimen diencerkan hingga 10-7, sebanyak 0.1 ml dari hasil pengenceran 10-5-10-7 diinokulasikan ke medium Nutrient Agar (NA) dan 0.1 ml dari hasil pengenceran 10-3-10-5 diinokulasikan ke Potato Dextrose Agar (PDA) yang masing-masing ditambahkan rhodamin B dengan konsentrasi 50 ppm. Sampel diinkubasi dan dilakukan skrining dengan mengamati terbentuknya zona bening di sekitar koloni yang tumbuh yang menandakan terjadi aktivitas degradasi. Dari proses tersebut, terdapat 2 isolat fungi (A dan B) yang membentuk zona bening sementara tidak diperoleh isolat bakteri. Kedua isolat dikarakterisasi secara makroskopis (warna koloni, tepian koloni, waktu pertumbuhan, dan warna dasar medium), mikroskopis (struktur hifa, septasi hifa, struktur sporangium, dan sporangiofor), serta identifikasi dengan pendekatan sekuensing DNA ITS. Uji kelulushidupan dilakukan dengan cara menumbuhkan kedua isolat pada berbagai variasi konsentrasi rhodamin B pada medium padat (PDA) dan menentukan nilai IC50 (Inhibitory Concentration 50%) yaitu konsentrasi rhodamin B yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan radial dari isolat sebesar 50% terhadap pertumbuhan kontrol positif. Uji kemampuan degradasi rhodamin B dilakukan dengan menggunakan medium cair (PDB) yang mengandung rhodamin B (50 ppm) dan dikultivasi dengan isolat yang diperoleh. Proses pengamatan dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan dilakukan pengukuran konsentrasi pada hari ke-0,4,7,11, dan 14. Isolat A memiliki karakteristik berupa koloni putih, tepian koloni halus, bagian bawah medium pertumbuhan kecoklatan, hifa tipis dan tidak bersepta, sporangiofor tegak lurus dengan tumbuhnya hifa, dan berdasarkan analisis hasil sekuensing, isolat A merupakan fungi dari genus Bipolaris. Isolat B memiliki karakteristik berupa koloni putih, tepian koloni yang berserabut, bagian bawah medium pertumbuhan kecoklatan, hifa tipis tidak bersepta, sporangiofor tumbuh tegak lurus dengan pertumbuhan hifa, namun analisis sekuensing tidak dilakukan karena data hasil sekuensing tidak memenuhi kriteria untuk dianalisa lebih lanjut. Diperoleh IC50 isolat A adalah 956 ppm dan isolat B adalah 1129 ppm serta kedua isolat mampu mendegradasi Rhodamin B dengan efektivitas >90% (dengan konsentrasi awal 50 ppm) pada medium PDB setelah diinkubasi selama 14 hari