Dampak semakin padatnya tingkat hunian dan semakin meningkatnya suhu iklim tropis
membuat kehidupan menjadi tidak nyaman dan harus segera diatasi dengan antara lain
melakukan implementasi hunian hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
preferensi willingness to pay masyarakat terhadap hunian berkonsep hijau (green home)
sehingga green home semakin diminati masyarakat. Analisis penelitian ini menggunakan
analisis komparasi berdasarkan distribusi dan rata-rata dari hasil jawaban responden atas
kuesioner yang diberikan.
Pengumpulan data diperoleh melalui penyebaran kuesioner sebanyak dua kali secara daring
dengan teknik non-random sampling dengan jumlah responden sebanyak 341 orang pada
kuesioner pertama dengan mekanisme stated preference dan dilanjutkan dengan kuesioner
kedua dengan jumlah responden sebanyak 42 ahli praktisi dengan mekanisme revealed
preference dari hasil kuesioner yang pertama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori
green building yang paling siginifikan berdasarkan preferensi adalah Efisiensi dan Konservasi
Energi dengan variabel paling berpengaruh adalah pereduksi panas dengan tingkat willingness
to pay yang paling tinggi rata-rata minimumnya adalah 4,7%. Variabel-variabel yang
berpengaruh terhadap willingness to pay yang kedua adalah Tepat Guna Lahan, ketiga adalah
Sumber dan Daur Material, keempat adalah Kesehatan dan Kenyamanan di dalam Rumah,
kelima adalah Manajemen Lingkungan Bangunan, dan yang terakhir adalah Konservasi Air.