digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nurul Hidayati
PUBLIC yana mulyana

Rimpang temulawak mengandung berbagai senyawa kimia diantaranya adalah kurkumin yang stabilitasnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan kurkumin melalui uji stabilitas dipercepat. Serbuk simplisia temulawak dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96 % selama 4 hari dengan penggantian pelarut setiap 24 jam. Ekstrak etanol temulawak yang diperoleh dipekatkan dengan rotary vaporator. Sementara itu, serbuk simplisia jati belanda diekstraksi melalui pembuatan infusum. Ekstrak jati belanda yang didapat dikeringkan dengan freeze dryer. Ekstrak temulawak dan ekstrak jati belanda ini dicampurkan dengan perbandingan 1 : 1. Kedalam campuran ekstrak ini ditambahkan Avicel dengan perbandingan 1 : 1 dan aerosil sebanyak 2 %. Campuran serbuk ini digranulasi basah dengan penambahan pasta amilum sebagai larutan pengikat. Granul yang diperoleh dimasukkan ke dalam cangkang kapsul berukuran 00. Kapsul dimasukkan ke dalam climatic chamber untuk uji stabilitas dipercepat pada suhu 40 o C ± 2 o C dan kelembaban 75 % ± 5 % dengan frekuensi pengujian yakni pada : 0 hari; 2 minggu; 1 bulan; 1,5 bulan; 2 bulan. Uji stabilitas kapsul meliputi penampilan fisik kapsul, kadar lembab, waktu hancur, disolusi dan kadar kurkumin dalam kapsul. Kurkumin mengalami penguraian 21 % pada waktu pengujian 2 bulan. Ekstrak temulawak merupakan senyawa yang higroskopis karena mengalami peningkatan kadar lembab sebanyak 9,76% dari kadar lembab awal pada waktu pengujian 2 bulan. Hasil uji stabilitas dipercepat menunjukkan bahwa kurkumin tidak stabil.