digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jeffrey Fernando Abram
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Jeffrey Fernando Abram
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Jeffrey Fernando Abram
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Jeffrey Fernando Abram
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Jeffrey Fernando Abram
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Jeffrey Fernando Abram
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Jeffrey Fernando Abram
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Jeffrey Fernando Abram
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Perkembangan transportasi udara terutama penerbangan komersil menyebabkan peningkatan penggunaan bahan bakar pesawat. Penggunaan bahan bakar pesawat yang berbahan dasar fosil menimbulkan masalah lingkungan akibat emisi yang dihasilkan dari pembakaran. Salah satunya adalah CO2 yang berpotensi menimbulkan efek gas rumah kaca. Oleh karena itu perlu dicarinya solusi alternatif untuk menggantikan bahan bakar berbasis fosil tersebut. Salah satu alternatif nya adalah bahan bakar nabati berbahan dasar minyak kelapa sawit yang paling cocok untuk diaplikasikan di Indonesia. Bahan bakar nabati berbahan dasar minyak kelapa sawit ini diproduksi dengan proses Co-Processing. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah bahan bakar J2.4(2,4% campuran bioavtur) dapat menjadi alternatif untuk menggantikan Jet A-1(avtur) dari segi prestasi yang dihasilkan oleh motor. Pengujian dilakukan dengan motor turbofan CFM56-3 yang ada di GMF Aeroasia, Tangerang. Setiap pengujian dilakukan pada 6 kondisi kecepatan fan untuk mengetahui tren dari prestasi yang dihasilkan dan mengetahui apakah ada fenomena pada setiap kecepatan. Hasil dari pengujian ini menunjukan kalau bahan bakar J2.4 lolos standar operasi untuk pengujian engine di test cell berdasarkan standar CFM dan menghasilkan prestasi yang hampir sama dengan bahan bakar Jet A-1. Bahan bakar J2.4 menghasilkan TSFC (0,398-0,406)lb/lbf.hr , efisiensi termal (23,85-31,19)% , dan EGT (672,8-813,7)0C. Pengunaan Jet A-1 menghasilkan TSFC (0,399-0,408)lb/lbf.hr , efisiensi termal (23,95-31,26)% dan EGT (673,2-811)0C