digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sarah Anaba
PUBLIC Alice Diniarti

Polybag digunakan sebagai wadah media tanam untuk persemaian. Penggunaan polybag yang semakin banyak menyebabkan penumpukan limbah plastik. Dengan demikian, pot organik berbahan baku limbah serut bambu diharapkan dapat menjadi alternatif dari permasalahan penggunaan polybag. Keunggulan pot organik yaitu dapat terurai dengan baik di dalam tanah, mengurangi kerusakan pada perakaran ketika bibit dipindahkan ke lapangan serta dapat langsung ditanam ke dalam tanah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan dan perekat terhadap kualitas pot organik serta menentukan komposisi terbaik untuk mengembangkan pot organik berbahan baku limbah serut bambu. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor yaitu bahan (limbah serut bambu dan kompos) dan perekat (tepung tapioka dan gambir). Parameter yang diukur meliputi kadar air, daya serap air, kerapatan, dan kehilangan berat pot setelah dikubur. Hasil penelitian menunjukkan limbah serut bambu dan kompos berpengaruh nyata terhadap daya serap air dan kerapatan dengan niserta berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air dan degradasi pot organik. Perekat tepung tapioka dan gambir berpengaruh nyata terhadap kerapatan serta berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, daya serap air, dan degradasi pot organik. Interaksi bahan dan perekat tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter. Komposisi bahan dan perekat terbaik untuk mengembangkan pot organik limbah serut bambu adalah limbah serut bambu 50 g dengan perekat tepung tapioka 25 g yang memiliki nilai kadar air 13,71%, daya serap air 150,745%, kerapatan 0,49 g/cm3 dan kehilangan berat setelah degradasi selama 6 hari yaitu 7,71%.