digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yonathan Kristianto
PUBLIC Irwan Sofiyan

Industri minyak dan gas (migas) memegang peranan penting dalam pemenuhan energi dalam negeri. Produksi migas yang andal dibutuhkan untuk menjamin pasokan energi. Namun pada kenyataannya, kegagalan dapat muncul pada peralatan produksi sehingga mengganggu pasokan energi. Salah satu peralatan produksi yang digunakan pada industri migas adalah bejana tekan. Kegagalan pada bejana tekan dapat disebabkan oleh retakan yang terdapat pada sambungan las bejana. Untuk dapat menentukan kelayakan operasi dari bejana yang memiliki retak, diperlukan suatu metode penilaian retak. Fitness-For-Service (FFS) merupakan metode yang dapat digunakan untuk menentukan kelayakan operasi dari peralatan bertekanan yang memiliki cacat. Salah satu standar yang digunakan dalam penilaian FFS adalah API 579-1. Terdapat tiga level penilaian yang dapat dilakukan menggunakan standar API 579-1. Pada penelitian ini dilakukan studi kasus untuk menentukan kelayakan operasi dari bejana tekan silinder yang memiliki retakan. Retak dimodelkan terjadi pada sambungan las antara head dan nozzle bejana tekan. Terdapat beberapa konfigurasi retak yang dimodelkan. Penilaian dilakukan berdasarkan prosedur penilaian level 3 metode B yang terdapat pada standar API 579-1 Part 9. Dari hasil penilaian, seluruh konfigurasi retak berada dibawah kurva batas failure assessment diagram. Berdasarkan hasil ini, bejana tekan dinyatakan layak untuk tetap beroperasi, walaupun ditemukan salah satu konfigurasi retakan pada bejana tekan.