Thalia Nurul H - Lembar Pengesahan
PUBLIC 
COVER Thalia Nurul Herisnawati
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Thalia Nurul Herisnawati
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Thalia Nurul Herisnawati
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Thalia Nurul Herisnawati
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Thalia Nurul Herisnawati
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Thalia Nurul Herisnawati
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Thalia Nurul Herisnawati
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Thalia Nurul Herisnawati
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 8 Thalia Nurul Herisnawati
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Thalia Nurul Herisnawati
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Gelombang laut disimulasikan menggunakan perangkat lunak Delft3D pada kawasan besar
Selat Sunda, serta Deltares XBeach pada kawasan kecil Teluk Kiluan dan Pulau Legundi. Sebagai
alternatif dalam menggambarkan kondisi gelombang di Selat Sunda, model gelombang dibuat
berdasarkan input data angin yang didapatkan dari situs penyedia data lingkungan. Karakteristik
perambatan gelombang pada kawasan besar dibagi berdasarkan 2 titik bangkitan gelombang, berasal
dari bagian Utara (Laut Jawa) dan Selatan (Samudra Hindia). Dengan kecepatan angin lokal yang
rendah di bagian Utara, tinggi gelombang signifikan maksimum yang tercatat di bagian Selatan
bernilai 2,37 m dengan arah datang gelombang dari Barat Daya.
Selain gelombang sea, energi gelombang akibat swell juga dipertimbangkan dalam upaya
menggambarkan kondisi 2D perairan di daerah dekat pantai. Pada bagian akhir pembahasan, analisis
karakteristik gelombang di Teluk Kiluan dan Pulau Legundi dilakukan untuk parameter tinggi
gelombang, periode gelombang, arah rambatan gelombang, serta letak kawasan gelombang pecah.
Pada model Teluk Kiluan dengan dimensi grid komputasi 7,65 km x 10 km menghasilkan parameter
tinggi gelombang 1 – 1,5 m sepanjang jalur perambatan gelombang, sedangkan model Pulau Legundi
dengan dimensi grid komputasi 4,62 km x 5,7 km menggambarkan tinggi gelombang 1,5 – 2 m
sepanjang jalur perambatan gelombang.