ABSTRAK Nafisa Aliyya Melita
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Nafisa Aliyya Melita
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Nafisa Aliyya Melita
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Nafisa Aliyya Melita
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Nafisa Aliyya Melita
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Nafisa Aliyya Melita
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Nafisa Aliyya Melita
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2021 TA PP NAFISA ALIYYA MELITA_LAMPIRAN.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2021 TA PP NAFISA ALIYYA MELITA_JURNAL.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Kota bandung adalah kota metropolitan dengan tingkat urbanisasi yang tinggi. Menurut data dari Badan
Pusat Statistik Kota Bandung (2018) dari tahun 2014 hingga 2018 jumlah penduduk Kota Bandung
selalu meningkat tiap tahunnya, dengan laju pertumbuhan penduduk mencapai 0,50 % di tahun 2014.
Masyarakat yang tinggal di pemukiman padat penduduk memiliki kerentanan tinggi akan bencana, salah
satunya adalah bencana banjir. Sustainable Drainage Systems (SuDS) adalah salah satu Nature-Based
Solutions yang digagas oleh IUCN sebagai jawaban untuk menyelesaikan permasalahan air permukaan
di suatu daerah secara berkelanjutan dan berbeda dengan praktik konvensional. Penelitian dilakukan di
Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung pada bulan Mei-Agustus 2021. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi penerapan konsep SuDS di permukiman padat penduduk
Kelurahan Cibadak. Dilakukan identifikasi karakteristik banjir, identifikasi kesesuaian penerapan
SuDS, dan perumusan desain penerapan SuDS di Kelurahan Cibadak sebagai sasaran spesifik.
Digunakan dua metode kualitatif yaitu pengumpulan data dan pengolahan data. didapatkan kondisi
banjir di Kelurahan Cibadak hanya terjadi pada RW yang dilewati oleh Sungai Citepus (RW01, RW02,
RW03, RW06, RW07, RW08) dengan penyebabnya adalah pendangkalan sungai akibat sampah dan
limbah rumah tangga, alihfungsi tanah resapan menjadi rumah, dan banjir dan sampah kiriman dari
daerah hulu. Didapatkan luas genangan yang mencapai 0.3 km²,tinggi genangan air 40cm-2m, lama
banjir 1-5jam, dan terjadi 6 kali dalam satu tahun saat musim hujan. Curah hujan termasuk dalam
kategori normal (103mm/tahun), intensitas curah hujan 109.49mm/jam pada drainase sekunder dan
196.31mm/jam pada drainase tersier. System drainase berupa campuran dari drainase alamiah dan
drainase buatan, terletak di permukaan tanah dan percampuran dari saluran terbuka dan tertutup.
Kegunaan drainase bersifat multipurpose yang berperan sebagai pengalir air hujan dan air limbah
greywater. Luas penampang saluran drainase 800cm² untuk drainase sekunder dan 450 cm² untuk
drainase tersier dan kecepatan aliran 0.4-0.6m/detik. Didapatkan kondisi Sungai Citepus memiliki
ketinggian air 20-50cm saat musim kemarau dan 5 meter saat musim hujan dengan air sungai berwarna
keruh, berbau, dan terdapat sampah. Kegiatan di sekitar Sungai Citepus mayoritas adalah permukiman
dengan pondasi dibangun tepat di atas sempadan sungai. Didapatkan juga tutupan lahan berupa
bangunan/bangunan terpencar/gedung, halaman, tempat kegiatan, tanah kosong/gundul, dan tempat
parker kendaraan bermotor. Jenis tanah di Kelurahan Cibadak adalah tanah Aluvial dengan elevasi
muka airtanah 55mbmt di bagian selatan hingga 75mbmt di bagian utara. Dari kondisi tersebut,
didapatkan jenis SuDS yang sesuai adalah Rainwater Harvesting System, Porous Paving Material,dan
Swales. Desain SuDS dilakukan pada area RW06 dan RW07. Diperlukan peran pemerintah dalam forum
yang mewadahi sosialisasi penerapan SuDS untuk memitigasi bencana banjir. Pemilihan jenis SuDS
yang sesuai dengan kondisi lahan dan ketersediaan dana. Kolaborasi antara unsur masyarakat di
Kelurahan Cibadak juga dibutuhkan dalam aspek pertukaran ide dalam mengatasi permasalahan banjir.