digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nabiilah Mujahidah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Nabiilah Mujahidah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Nabiilah Mujahidah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Nabiilah Mujahidah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Nabiilah Mujahidah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Nabiilah Mujahidah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Nabiilah Mujahidah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2021 TA PP NABIILAH MUJAHIDAH_JURNAL.pdf ]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Proses urbanisasi akan memberikan tantangan bagi kota dalam berbagai aspek mulai dari aspek demografis, ekonomi, lingkungan, sosio -spasial, hingga institusional (UNHabitat, 2009; Kustiwan dan Ladimananda, 2012). Kota Depok, sebagai salah satu kota yang berperan besar dalam menunjang kegiatan permukiman KSN Jabodetabek -Punjur, harus dapat dipastikan memiliki daya dukung lahan permukiman (DDL Permukiman) yang memadai di tengah dinamika perkotaan yang dialami agar pembangunan dapat dijalankan secara berkelanjutan. Kajian keterkaitan dinamika perkotaan dengan DDL Permukiman Kota Depok dilakukan secara komprehensif dengan berdasarkan pada empat subsistem dinamika perkotaan yaitu urban co nstruction (UC), social economy (SE), industry development (ID), dan urban ecology (UE). Analisis dilakukan dengan mengitung pembobotan untuk setiap subsistem dinamika perkotaan menggunakan metode entropi. Setelah itu, dilanjutkan dengan menganalisis nilai daya DDL Permukiman Kota Depok tahun 2015-2019 menggunakan metode multi-obective linear summation. Terkahir, dilakukan analisis terhadap ketergantungan dan distribusi spasial DDL Permukiman Kota Depok dengan metode autokorelasi spasial dan tinjauan spatio-temporal. Kesimpulan studi menunjukkan bahwa subsistem ID merupakan subsistem paling berpengaruh dalam menentukan nilai DDL Permukiman Kota Depok. Studi juga menyimpulkan bahwa nilai DDL Permukiman Kota Depok cenderung turun pada tahun 2015-2019. Secara spasial, DDL Permukiman Kota Depok berautokorelasi spasial positif secara signifikan pada tahun 2015 dan 2019 dengan kecenderungan nilai yang tinggi di pinggir kota, khususnya di wilayah Timur.