digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Salma Nur Hazimah
PUBLIC yana mulyana

COVER Salma Nur Hazimah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Salma Nur Hazimah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Salma Nur Hazimah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Salma Nur Hazimah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Salma Nur Hazimah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Salma Nur Hazimah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bahan tambahan pangan (BTP) merupakan suatu zat yang ditambahkan dalam pangan untuk tujuan yang spesifik dan menjadi bagian dari pangan tersebut dalam sejumlah kecil, disebabkan karena faktor pengemasan, penyimpanan, atau penanganan lainnya. Beberapa bahan tambahan yaitu pengawet digunakan untuk mencegah kebusukan karena adanya mikroorganisme, pewarna untuk memperbaiki warna, dan pemanis sebagai pemberi rasa manis. BTP dari bahan alam semakin diminati terkait keamanan dan khasiat pada tubuh, penggunaan BTP sintetik dalam jumlah berlebih atau terusmenerus dalam jangka waktu lama akan berbahaya bagi kesehatan. Dalam kajian pustaka ini dilakukan pencarian alternatif BTP dari bahan alam berdasarkan penelitian-penelitian yang telah ada dan diharapkan dari kajian pustaka ini diperoleh data potensial bahan alam untuk pengawet, pewarna, dan pemanis. Penelusuran pustaka dilakukan melalui portal pencarian pada situs ScienceDirect, PubMed, Google Scholar, dan ResearchGate. Terdapat banyak tumbuhan yang berpotensi untuk digunakan sebagai BTP. Arcangelisia flava dan Thymus vulgaris merupakan contoh tumbuhan yang berpotensi menjadi pengawet karena kandungan senyawa fenol, alkaloid, dan minyak atsiri yang memiliki aktivitas antimikroba. Myrciaria jaboticaba, Genipa americana, dan Beta vulgaris dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami karena kandungan antosianin dan betalain yang merupakan senyawa pigmen alami. Selanjutnya Glycyrrhiza glabra dan Stevia rebaudiana serta beberapa tanaman palem dimanfaatkan sebagai pemanis karena memiliki kandungan gula dan senyawa manis lain. Hasil ditemukan data tanaman potensial untuk BTP alami sebanyak 26 suku (50 tanaman) dengan terbanyak suku Lamiaceae (6 tanaman) untuk pengawet, 20 suku (25 tanaman) dengan terbanyak suku Cactaceae (3 tanaman) untuk pewarna, dan 3 suku (8 tanaman) dengan terbanyak suku Arecaceae (6 tanaman) untuk pemanis. Tanaman-tanaman tersebut diketahui aman dengan tidak menunjukkan toksisitas hingga toksisitas rendah. Tanaman rempah potensial sebagai pengawet alami mempertimbangkan efektivitas dan toksisitasnya, buah-buahan dan bunga telang menjadi tanaman potensial sebagai pewarna alami dilihat telah banyak digunakan yang menunjukkan bahan tersebut aman, sedangkan thaumatin memiliki indeks manis tinggi sehingga menjadikan bahan tersebut potensial untuk pemanis alami.