digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fildza Aulia Az-Zahra
PUBLIC yana mulyana

Depresi merupakan gangguan psikiatri dengan prevalensi terbesar kedua di seluruh dunia yang ditandai dengan hilangnya minat untuk beraktivitas dan gangguan suasana hati yang terjadi selama lebih dari dua minggu. Berbagai efek samping yang ditimbulkan akibat penggunaan antidepresan dan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap obat tradisional menjadi alasan dibutuhkannya terapi alternatif untuk menangani depresi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek antidepresan jus pare (Momordica charantia L.) melalui metode tail suspension test (TST) dan pengukuran kadar neurotransmiter dan kortisol, serta menginventarisasi pustaka terkait potensi antidepresan dari tumbuhan. Pengujian efek antidepresan konsentrat jus pare dilakukan selama 15 hari terhadap mencit galur ddY yang terbagi ke dalam empat kelompok: kelompok pembanding, kelompok pembawa, kelompok konsentrat jus pare (MC) dosis 100 mg/kgBB, dan kelompok MC dosis 200 mg/kgBB. Prosedur TST dilakukan pada hari ke-7 dan 15. Pengukuran kadar neurotransmiter dan kortisol otak mencit dilakukan dengan metode ELISA. Artikel yang dikaji pada kajian pustaka bersumber dari mesin pencari PubMed dan Google Scholar. Hasil menunjukkan konsentrat pare pada dosis 100 dan 200 mg/kg BB dapat menurunkan waktu imobilitas pada uji TST (p<0,05). Pada pengukuran kadar neurotransmiter dan kortisol, tidak tampak perubahan yang signifikan dibanding kelompok kontrol. Pada kajian pustaka, didapatkan 29 artikel yang membahas studi antidepresan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pare memiliki efek antidepresan. Untuk kajian pustaka, tumbuhan yang telah diuji secara klinis yaitu lemon balm (Melissa officinalis L.), saffron (Crocus sativus L.), akar manis (Glycyrrhiza glabra L.), lavender (Lavandula angustifolia Mill.), dan rosemary (Rosmarinus officinalis L.).