Nanopartikel perak merupakan salah satu penemuan dalam bidang nanoteknologi yang memiliki
stabilitas kimia dan konduktivitas yang baik serta aktivitas antibakteri maupun antijamur.
Penerapan metode sintesis biologi yang ramah lingkungan dalam pembentukan nanopartikel
perak sudah banyak dilakukan dimana salah satunya dalam penelitian ini dengan memanfaatkan
ekstrak kulit kacang tanah (Arachis hypogea L.) sebagai agen pereduksi alami. Penelitian terbagi
menjadi studi eksperimental sintesis nanopartikel perak serta kajian pustaka untuk mengkaji
karakteristik nanopartikel perak dan aktivitas antimikrobanya terhadap bakteri E. coli dan
S. aureus serta jamur C. albicans dan A. niger. Nanopartikel perak didapatkan melalui sintesis
microwave dengan karakteristik puncak panjang gelombang 440 nm pada konsentrasi perak nitrat
(AgNO3) optimum 1,5 mM. Berdasarkan kajian pustaka, nanopartikel perak memiliki bentuk bulat,
ukuran pada rentang 2-100 nm yang terdistribusi merata, kestabilan yang tinggi serta struktur
kristal kubus. Nanopartikel perak memiliki potensi aktivitas antimikroba dengan mekanisme
interaksi nanopartikel perak pada lipopolisakarida dan protein membran yang menyebabkan
kerusakan membran sel, mengganggu permeabilitas membran dan memicu kebocoran
intraseluler. Nanopartikel perak juga menyababkan terjadinya pembentukan spesi oksigen reaktif
menganggu sel mikroba dan menyebabkan kematian sel.